Nunukan (ANTARA News) - Bawang merah asal Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, saat ini menghilang di pasaran karena tidak mampu bersaing dengan produk lokal yang membanjir dari Sulawesi Selatan.
Sahabuddin, seorang agen bawang di Pasar Inhutani Nunukan, Rabu, mengatakan persaingan bawang merah lokal asal Bima Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan dengan produk India yang diperoleh dari Malaysia itu adalah berkaitan dengan kualitas dan harganya.
Bawang merah Malaysia mulai menghilang di Nunukan sejak 10 Oktober 2013 atau menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Bawang merah dari Tawau (Malaysia) mulai tidak masuk Nunukan sebelum lebaran baru-baru ini," ucap dia.
Ia juga menjelaskan, hilangnya pasaran bawang merah dari Malaysia disebabkan harga bawang merah lokal terus menurun akhir-akhir ini menjadi Rp17.000 per kilogram dalam keadaan kotor (berdaun) dengan harga eceran Rp21.000 per kilogram kotor dengan eceran dalam keadaan bersih Rp29.000-Rp30.000 per kilogram.
Sementara harga bawang merah Malaysia bertahan pada kisaran Rp28.000 per kilogram, katanya.
Pewarta: M Rusman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013