Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan pertemuan dengan sejumlah mantan petinggi GAM dan fasilitator perjanjian Helsinki, Marti Ahtisaari, di kediamannya hanya untuk silaturahmi dan memperkuat pembicaraan sebelumnya. "Pertemuan ini hanya silaturahmi dan ramah tamah biasa. Tidak ada pembicaraan lagi dan hanya memperkuat pembicaraan sebelumnya saja," kata Wapres usai pertemuan tersebut di Jakarta, Minggu malam. Hal senada juga disampaikan mantan petinggi GAM, Malik Mahmoud, yang mengatakan bahwa pertemuan itu untuk mempererat hubungan antara mereka setelah setahun berjalannya MoU Helsinki. Ditanya tentang pembagian sumber kekayaan alam Aceh yang terdapat di dalam MoU, Mahmoud mengatakan bahwa pihaknya masih mengkaji lebih dalam dan nanti akan dibicarakan lagi dengan pemerintah pusat agar berbagai perbedaan yang ada dapat diselesaikan dengan baik sesuai MoU Helsinki. Sementara itu, mantan Presiden Finlandia, Marti Ahtisaari, menegaskan bahwa banyak kemajuan yang telah dicapai pasca penandatanganan MoU. "Memang ada beberapa hal yang dijalankan agak lama dari yang diperkirakan. Tetapi itu menyangkut masalah prosedur dan mekanisme saja," katanya. Tetapi, katanya, secara umum terkesan bahwa pihak-pihak yang terkait dengan MoU telah berikhtiar keras menjalankan perdamaian dan ada hal-hal seperti dalam UU yang belum "clear", tapi itu semua bisa diatasi dengan mengimplementasikan poin-poin MoU. Ia berharap agar MoU yang telah susah payah disepakati tersebut merupakan sesuatu yang abadi untuk kepentingan dan kebijakan pemerintah pusat maupun aceh. Ditanya tanggapannya setelah mengunjungi Aceh, Marti mengatakan, "Saya baru satu hari ini berkunjung dan belum bisa berikan tanggapan. Tapi beberapa hari mendatang saya akan mengikuti sejumlah pertemuan dan diskusi sehingga akan bisa berikan jelas yang lebih baik". Ia juga mengatakan bahwa dari kediamannya di Wina, Austria, dirinya terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Indonesia. Dikatakannya, saat ini ia juga sedang menyelesaikan masalah perdamaian di Kosovo. Pada puncak peringatan setahun MoU Helsinki di banda Aceh, masyarakat setempat akan memberikan penghargaan "bungong jaro" perdamaian untuk Presiden Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla, Marti Ahtisaari dan Hasan Tiro. Selain itu juga akan diberikan gelar adat kepada Wapres Jusuf Kalla, Marti Ahtisaari, Malik Mahmoud dan Komandan AMM Peter Feith. (*)
Copyright © ANTARA 2006