Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) mendistribusikan bantuan beras bagi warga Desa Toineke di Kecamatan Kualin yang terdampak banjir luapan Sungai Noemuke.

"Yang sudah terdistribusi 200 kilogram, nanti ditambah lagi, karena jumlah warga terdampak masih didata," kata Kepala Pelaksana BPBD TTS Yerry Otte Nakamnanu ketika dihubungi dari Kupang, Rabu.

Ia menjelaskan banjir akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir menyebabkan rumah warga terendam akibat air Sungai Noemuke meluap.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, rumah warga tidak mengalami kerusakan sehingga tidak ada warga yang mengungsi.

Namun luapan banjir menyisakan endapan lumpur hingga berjam-jam karena intensitas hujan yang tak kunjung reda.

Penjabat Bupati TTS Seperius Edison Sipa yang meninjau lokasi kejadian pada Senin (11/3) pun telah menginstruksikan agar segera dilakukan normalisasi sungai dan pembersihan selokan yang tersumbat.

"Satu desa saja yang terdampak," kata Yerry.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi banjir rob di empat wilayah perairan NTT

Baca juga: Tim SAR temukan jasad nelayan Ngada, NTT yang terbawa gelombang

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap cuaca ekstrem saat ini, BPBD Kabupaten TTS telah mengeluarkan imbauan yang diteruskan kepada warga melalui berbagai media.

Warga yang bermukim di daerah lereng bukit diminta untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman apabila hujan lebat lebih dari satu jam.

Ia berpesan agar warga segera menyimpan barang berharga di tempat yang lebih aman atau tinggi.

Masyarakat juga diminta untuk menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, dan keperluan pribadi lain.

"Hati-hati saat melintasi daerah yang rawan longsor," ucapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 18 Maret 2024 di NTT.

Cuaca ekstrem yang dimaksud yakni hujan sedang hingga lebat, hujan ekstrem, disertai petir dan angin kencang.

Bencana yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem ini yakni banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

Baca juga: 10 unit kapal motor milik nelayan rusak berat diterjang gelombang ROB

Baca juga: 75 rumah warga di pesisir Kupang terdampak banjir rob setinggi lutut

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024