Pacitan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan delapan proyek infrastruktur yang salah satunya adalah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jatim 1 Pacitan dengan kapasitas sebesar 2x315 Megawatt (MW).
"Saya bersyukur dengan apa yang telah dibangun, dahulu masih minim infrastruktur, namun sekarang sudah tumbuh dengan pesat," kata Yudhoyono saat memberikan pidatonya pada peresmian proyek-proyek Infrastruktur, di Pacitan, Jawa Timur, Rabu.
Yudhoyono mengatakan, saat ini khususnya untuk wilayah Pacitan telah mengalami kemajuan yang sangat pesat jika dibandingkan dengan dahulu baik dalam infrastruktur maupun perekonomiannya.
"Yang saya resmikan hari ini adalah bagian dari kemajuan Indonesia, pembangunan juga harus merata dan adil," ujar Presiden.
Delapan proyek yang diresmikan oleh Yudhoyono tersebut adalah, PLTU 2 Jawa Timur Paiton unit 9 dengan kapasitas 1x660 MW, PLTU 1 Jawa Tengah Rembang dengan kapasitas 2x315MW dan PLTU 3 Banten Lontar unit 2 dan 3, dengan kapasitas 2x315MW.
Selain itu, Yudhoyono juga meresmikan Gelanggang Olahraga dan Stadion Pacitan, Masjid Agung Darul Falah Pacitan, Akademi Komunitas Pacitan, dan pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Pemukiman seperti sistem penyediaan air minum, Rusun Asrama Atlet, dan juga ruas jalan Pacitan.
"Apa yang sudah diraih Pacitan pada khuisusnya, dan Indonesia pada umumnya harus dilanjutkan," kata Yudhoyono.
PLTU 1 Jawa Timur Pacitan dibangun diatas lahan seluas 65 hektar, terletak di laut selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, Kecamatan Sidomoro, sekitar 30 km arah timur Pacitan, Propinsi Jawa Timur.
Proyek tersebut memiliki dua unit pembangkit dengan kapasitas total tenaga listrik yang dihasilkan sebesar 630 MW, dimana kapasitas masing-masing unit pembangkit sebesar 315 megawatt.
Energi yang dihasilkan PLTU tersebut disalurkan melalui saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150kV sepanjang 35,65 km ke Gardu Induk Pacitan Baru dan sepanjang 84,8 km Ke Gardu Induk Wonogiri.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013