Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemberdayaan dan keterlibatan perempuan di bidang ekonomi dan politik harus konsisten ditingkatkan dalam upaya mempersempit kesenjangan gender yang terjadi.
Berdasarkan Laporan Kesenjangan Gender Global dari Forum Ekonomi Dunia, dia mencatat kualitas pemberdayaan perempuan di Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 146 negara-negara di dunia.
Baca juga: Lestari: TPPK berperan tuntaskan kasus kekerasan di sekolah
Dia menilai sejauh ini Indonesia memiliki kinerja yang cukup baik dalam pencapaian di sektor pendidikan. Namun, menurutnya pemberdayaan perempuan Indonesia di sektor ekonomi dan partisipasi politik masih harus belum optimal.
Dalam 20 tahun terakhir, menurutnya pemberdayaan ekonomi partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia berkisar di antara 53-54 persen dan tidak banyak berubah.
Kemudian menurutnya partisipasi perempuan di Indonesia dalam ranah politik juga lebih rendah jika dibandingkan dengan angka rata-rata global. Menurutnya jumlah perempuan Indonesia di parlemen baru sekitar 22 persen, sedangkan rata-rata global mencapai 26 persen.
Pemberdayaan perempuan, menurutnya bukan sekadar mewujudkan kesetaraan gender dari sisi jumlah. Lebih dari itu, dia menginginkan perempuan harus berperan signifikan di berbagai aspek kehidupan.
Dengan keterlibatan perempuan yang cukup baik di sektor pendidikan, dia yakin perempuan Indonesia mampu berperan aktif dalam menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembangunan.
Dia juga mengatakan sejarah telah mencatat bahwa perempuan di Indonesia telah berperan aktif memimpin kesultanan atau kerajaan, hingga berperang melawan penjajah. Menurutnya perempuan yang menjadi pendahulu bangsa adalah pejuang yang tidak ragu berperan aktif memimpin dalam menghadapi berbagai persoalan negeri.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Nyepi dan Ramadhan yang bersamaan memupuk toleransi
Baca juga: Ketua MPR: Kesultanan Kotapinang wujud pelestarian adat Melayu
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024