Kendaraan bertonase besar bisa lewat jalur alternatif.
Majalengka (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Majalengka, Jawa Barat, memberlakukan sistem buka tutup pada jalan nasional penghubung Majalengka-Kuningan agar pengendara bisa melintasinya dengan aman setelah jalur itu bersih dari material longsor.
"Jalan nasional di kawasan Cikijing resmi dibuka kembali sejak Senin (11/3) sore. Akan tetapi, kami masih menerapkan sistem buka tutup untuk lalu lintasnya," kata Kepala Satlantas Polres Majalengka AKP Mochammad Ali di Majalengka, Selasa.
Ali menjelaskan bahwa penerapan sistem itu sebagai langkah antisipasi guna mencegah hal tidak diinginkan. Hal ini mengingat jalan nasional yang menghubungkan Kuningan menuju Majalengka sampai Ciamis masih rawan longsor.
Dari hasil uji coba, menurut dia, menunjukkan kontur tanah di area jalur penghubung ini cukup labil dan saat hujan deras terjadi bisa berpotensi longsor.
Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan memberlakukan sistem buka tutup demi keselamatan pengendara serta kebijakan ini bersifat situasional.
Baca juga: Tim SAR: Enam korban bencana di Pessel masih dicari
Baca juga: Tim gabungan tuntaskan penanganan longsor di jalur Majalengka-Kuningan
Saat kondisi cuaca cerah, kata dia, jalur tersebut akan dibuka sehingga para pengendara bisa melintasinya dengan aman. Akan tetapi, jika hujan deras, jalan bakal ditutup dan mereka harus melewati rute alternatif.
Kasatlantas menyebutkan jalur alternatif itu melalui Desa Gunungmanik Majalengka, serta rute Cidulang-Cipulus ke arah Gunung Sirah Kabupaten Kuningan.
"Jadi, sistem ini bersifat situasional. Kami melihat perkembangan cuaca di lapangan mengingat jalurnya masih rawan longsor," tuturnya.
Jalan penghubung yang berada di Kecamatan Cikijing itu, kata dia, hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Sementara itu, mobil minibus atau kendaraan berukuran besar, belum boleh melintasinya.
"Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama. Kendaraan bertonase besar bisa lewat jalur alternatif," ucap dia.
Ali mengimbau pengendara yang hendak melewati jalur tersebut harus selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan karena kondisi tanahnya belum stabil dan rawan longsor.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024