... kondisi itu dapat menjadi peluang penguatan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat... "
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah, Rabu pagi, bergerak melemah tipis sebesar lima poin menjadi Rp10.985 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.980 per dolar Amerika Serikat.
"Nilai tukar rupiah cenderung masih bergerak stabil di tengah dukungan pasar kepada Janet Yellen sebagai calon tunggal pengganti Gubernur The Fed saat ini, Ben Bernanke," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan indikasi kesepakatan pembahasan anggaran Amerika Serikat juga membuat kondisi pasar valuta asing di dalam negeri mulai berkurang tekanan risikonya.
"Diharapkan kondisi itu dapat menjadi peluang penguatan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, dalam perdagangan non-deliverable forwards (NDF), nilai tukar rupiah juga cenderung positif.
Pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menambahkan, lembaga pemeringkat the Fitch yang memberikan outlook negatif kepada peringkat utang Amerika Serikat dapat menahan apresiasi dolar Amerika Serikat.
Dari domestik, lanjut dia, Bank Indonesia yang kembali mendapatkan kesepakatan dengan Korea Selatan untuk fasilitas currency swap selama tiga tahun sebesar 10 miliar dolar AS diharapkan mampu menahan gejolak pasar uang domestik.
Sebelumnya, Bank Indonesia juga mendapatkan fasilitas currency swap sebesar 15 miliar dolar Amerika Serikat dan 12 miliar dolar Amerika Serikat dari China dan Jepang.
"Di tengah neraca perdagangan yang masih belum pulih dan ancaman aliran keluar modal asing maka aksi itu diharapkan bisa mempertahankan nilai tukar dan menjaga pasokan dolar Amerika Serikat," kata dia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013