Seoul (ANTARA) - Banyak profesor kedokteran di seluruh Korea Selatan akan melakukan tindakan kolektif jika para dokter magang dan mahasiswa kedokteran mengalami kerugian akibat memprotes keputusan pemerintah menaikkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran secara signifikan.
Asosiasi Profesor Kedokteran Korea, Selasa, mengatakan telah mencapai resolusi sehari sebelumnya, saat pemerintah mengambil langkah untuk menangguhkan izin medis ribuan dokter magang yang berpartisipasi dalam aksi protes atas kenaikan kuota tersebut.
Sebanyak 33 dari 40 sekolah kedokteran di negara itu adalah anggota asosiasi tersebut.
Sedikitnya 90 persen dari 13.000 dokter magang dan dokter residen di Korsel telah berhenti bekerja di rumah sakit umum selama tiga minggu.
Langkah itu mereka ambil sebagai protes terhadap rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran sebanyak 2.000 kursi mulai tahun depan.
“Jika para dokter dan mahasiswa yang masih menjalani pelatihan mengalami kerugian, kami akan meminta pertanggungjawaban pemerintah atas situasi saat ini dan mengambil tindakan kolektif untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata asosiasi melalui pernyataan.
Kelompok itu memberi peringatan bahwa makin banyak profesor kedokteran yang bisa mengajukan pengunduran diri sebagai protes. Gerakan itu berpotensi menyebabkan layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran terpuruk.
Pemerintah harus melakukan dialog tanpa syarat dengan sektor medis untuk menyelesaikan keadaan saat ini, desak asosiasi tersebut.
“Jika dokter magang dan mahasiswa kedokteran mengalami kerugian serius dan dunia pendidikan kedokteran terancam runtuh, kita tidak lagi memiliki rasa tanggung jawab sebagai profesor kedokteran,” katanya.
Pernyataan tersebut muncul saat ketegangan meningkat antara pemerintah dengan para profesor kedokteran. Pemerintah tetap bertekad untuk terus melanjutkan rencana kenaikan kuota meskipun mendapat protes keras dari para dokter magang dan mahasiswa kedokteran.
Sehari sebelumnya, para profesor fakultas kedokteran di Universitas Nasional Seoul memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri secara massal minggu depan jika tidak ada “terobosan yang masuk akal” dari pihak pemerintah.
Komite darurat sekolah kedokteran di seluruh negeri juga diharapkan berkumpul di kemudian hari untuk membahas tanggapan terhadap situasi tersebut, yang sepertinya termasuk kemungkinan tindakan kolektif.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Korsel kirim pemberitahuan penangguhan izin ke 5.000 dokter magang
Baca juga: Presiden Korsel janji bersikap tegas tanggapi aksi mogok dokter
Produk farmasi buatan Indonesia ekspor 90 ribu dermatix ke Korsel
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024