"Banyak data yang terkait dengan infrastruktur nasional kami, termasuk fasilitas penyimpanan kimia dan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan pribadi telah dicuri," kata anggota parlemen dari partai berkuasa Chung Hee - Soo, lapor AFP.
Dengan menggunakan informasi yang diberikan oleh unit perang terhadap serangan dunia maya Kementerian Pertahanan, Chung mengatakan kepada parlemen bahwa militer Korea Selatan telah menjadi target dari 6.392 serangan dunia maya Korea Utara dari berbagai skala sejak 2010.
Serangan itu antara lain berupa intrusi laman, penyebaran virus dan penggunaan surat elektronik pembawa virus.
"Kemampuan militer kami dalam memerangi serangan dunia maya untuk mengatasi hal itu ... sebanding dengan Korea Utara, yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia," kata Chung.
Korea Utara diyakini memiliki satuan elit untuk perang di dunia maya yang beranggotakan 3.000 personil, sementara Korea Selatan hanya memiliki 400 staf khusus.
Selain institusi militer, serangan dunia maya juga menyasar bank komersial, instansi pemerintah, lembaga penyiaran televisi dan laman media.
Nilai kerugian sejak tahun 2009 hingga sekitar 860 miliar won atau 805 juta dolar, kata Chung.
Korea Utara telah membantah terlibat hal itu dan menuduh Seoul memalsukan insiden itu untuk memprovokasi ketegangan lintas - perbatasan .
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013