Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sejumlah bantuan logistik hingga peralatan untuk membersihkan lumpur rumah warga yang menjadi korban terdampak banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari Fadlil Suparman dihubungi dari Jakarta, Senin (11/3) malam mengatakan bantuan logistik dan peralatan untuk membantu dan membersihkan lumpur dari rumah warga telah diterima dari BNPB pusat.
“Kami mendapat bantuan logistik dan peralatan dari BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta, ini sudah masuk juga kemarin (Minggu, 10/3 red.), rencana mulai besok (Selasa, 12/3 red.) ini kami akan salurkan ke warga terdampak,” kata Fadlil.
Fadlil menyebut bantuan yang diterima dari BNPB pusat berupa sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, biskuit protein 300 paket, perangkat kebersihan (hygine kit) 300 paket, pompa alkon lima unit, perahu karet dan mesin satu unit, velbet atau tempat tidur lipat 50 unit, matras 300 unit, selimut 300 unit, dan sabun cair 1.000 botol.
“Bantuannya cukup banyak ada logistik, peralatan kebersihan, kemudian alkon untuk menyedot air dari rumah-rumah warga. Kami sudah terima tadi malam, sudah sampai di gudang kami,” ucap Fadlil.
Dia menyampaikan bantuan tersebut akan diserahkan kepada warga yang saat ini masih terdampak. Namun, sebelum disalurkan BPBD setempat terlebih dahulu melakukan verifikasi sehingga bantuan tersebut benar-benar telat sasaran kepada yang membutuhkan.
“Tadi ini kami mau bagi sebenarnya, tapi kami fokus verifikasi dulu dan insya Allah besok (Selasa 12/3 red.) pagi, kami akan salurkan di masyarakat yang membutuhkan,” tutur Fadlil.
Selain dari BNPB, Fadlil mengatakan pemerintah kota hingga pemerintah provinsi juga terus berupaya menyalurkan bantuan logistik hingga kebutuhan dasar lainnya bagi para warga yang terdampak banjir di daerah tersebut.
Baca juga: BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Fadlil menerangkan sebanyak 45 kelurahan dari 65 kelurahan di Kota Kendari terdampak banjir yang terjadi pada Rabu 6 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WITA.
Akibat bencana hidrometeorologi tersebut, ada 3.248 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Namun, untuk jumlah jiwa pemerintah setempat belum mendata karena masih fokus membersihkan lumpur dan sejumlah material yang berada di dalam rumah warga.
Fadlil mengatakan BPBD bersama pemerintah kota, provinsi hingga TNI-Polri, Basarnas, dan sejumlah elemen sosial lainnya seperti dari Universitas Halu Oleo, Forum Pengurangan Risiko Bencana kota/provinsi berjibaku membantu para korban banjir.
Dia mengatakan ada tiga posko dapur umum dibangun di tiga kelurahan yang sangat membutuhkan yakni di Kelurahan Kampung Salo. Dapur umum ini dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, tapi logistiknya dipasok dari Dinas Sosial Kota Kendari.
Kedua, dapur umum di Kelurahan Sanua yang terletak di Jalan Lasolo. Dapur umum ini juga merupakan posko utama untuk menerima bantuan logistik dari berbagai pihak karena dikelola langsung oleh Dinas Sosial Kota Kendari.
“Kemudian dapur umum ketiga dibangun di Kelurahan Wua-Wua ada di wilayah Baito, kami sebutnya di sini wilayah Baito Kelurahan Wua-Wua ada di RW VI,” jelas Fadlil.
Fadlil menambahkan meskipun banjir sempat melanda daerah tersebut yang mengakibatkan rumah warga terendam air hingga mencapai ratusan cm, bahkan RS Santa Anna Kendari hingga SMPN 2 Kendari juga terdampak, namun tak ada warga yang mengungsi.
“Banjir sudah surut, sekarang tinggal pembersihan saja di rumah rumah warga, baik itu lumpur maupun sisa sisa genangan. Kemarin masih gerimis kalau hari ini alhamdulillah cerah, mudah-mudahan tetap seperti ini, apalagi kan menghadapi awal puasa besok,” kata Fadlil.
Pemerintah Kota Kendari juga belum mengidentifikasi jumlah rumah warga yang rusak hingga total kerugian akibat bencana hidrometeorologi tersebut, karena sedang berupaya melakukan pembersihan dan mengangkut material dari banjir.
Baca juga: BNPB laporkan 30 warga Sumbar meninggal dunia akibat banjir-longsor
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024