Purwakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan panen raya padi tahun ini akan bergeser menyusul terjadinya keterlambatan masa tanam pada musim rendeng.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan, di Purwakarta , Senin menyampaikan biasanya musim panen rendeng (utama) akan berlangsung sekitar Maret.

Namun pada tahun ini panen raya musim rendeng akan bergeser ke bulan April dan Mei. Kondisi itu terjadi karena dampak El Nino yang terjadi tahun lalu mengakibatkan terjadinya penundaan masa tanam.

"Di masa normal, masa tanam musim rendeng biasanya berlangsung pada November. Namun musim tanam musim rendeng kali ini relatif lambat dan terjadi penundaan. Sehingga berdampak terhadap masa panen raya," katanya.

Sri Jaya Midan mengatakan, meski waktu untuk musim tanam rendeng tahun 2024 ini relatif terlambat, ia optimistis target produksi padi tahun ini akan tercapai.

Keterlambatan musim tanam tahun ini dampak dari fenomena alam El Nino pada tahun lalu yang menyebabkan masa musim kemarau makin parah dan berkepanjangan.

"Musim tanam rendeng biasanya dimulai sejak November. Namun karena dampak El Nino, masa tanam rendeng tahun ini baru bisa dimulai pada Januari dan Februari. Selanjutnya masa panen raya akan berlangsung pada April-Mei," kata Midan.

Sementara itu, pada musim tanam rendeng tahun ini, Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta menargetkan produksi padi mencapai 111.234 ton gabah kering giling.

"Target produksi itu meningkat, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produksi masa tanam rendeng tahun lalu, yang mencapai 101.071 ton gabah kering giling," katanya.

Ia mengatakan bahwa proyeksi target produksi padi pada tahun ini akan dihasilkan melalui areal persawahan seluas 17.970 hektare yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh Purwakarta.

Areal persawahan tersebut jauh lebih luas dibandingkan musim tanam tahun sebelumnya yang mencapai 14.316 hektare.

Baca juga: Purwakarta siapkan areal sawah untuk produksi beras nutri zinc

Baca juga: Pemkab Purwakarta: Sejumlah kecamatan tetap panen padi meski kemarau

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024