Kami masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Kalau dugaan sementara penyebab kebakaran hubungan arus pendek listrik di toko itu,"

Bojonegoro (ANTARA News) - Kepolisian Sektor (Polsek) Baureno, Bojonegoro, Jatim, masih menyelidiki penyebab kebakaran Toko Swalayan Keraton di Desa Gajah, Kecamatan Baureno pada Selasa (15/10).

"Kami masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Kalau dugaan sementara penyebab kebakaran hubungan arus pendek listrik di toko itu," kata Kapolsek Baureno AKP Ngatimin, Selasa.

Ia menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah saksi mulai petugas keamanan toko Yoga dan teknisi listrik di toko setempat.

Sebelum toko terbakar, katanya, petugas keamanan Yoga mendengar suara berisik dari dalam toko yang diperkirakan ada kabel jaringan listrik yang mulai terbakar.

"Kabel jaringan listrik yang terbakar kemungkinan kabel listrik almari es, sebab almari es di dalam toko selalu menyala. Tapi kalau jaringan listrik permainan anak semuanya dilepas setelah toko tutup," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kebakaran berawal dari tengah toko kemudian menjalar ke arah belakang dan depan, sehingga seluruh isi toko, antara lain, pakaian, almari es, juga yang lainnya ludes terbakar.

Meski demikian, katanya, tembok toko bagian kanan, depan dan kiri masih berdiri, kecuali tembok toko bagian belakang runtuh yang disebabkan kebakaran itu.

"Berapa kerugiannya kami juga belum tahu. Pemilik Toko Swalayan Keraton Piter yang ditanyai polisi beralasan belum tahu, sebab posisinya di Sidoarjo," jelasnya.

Yang jelas, lanjutnya, kebakaran di toko swalayan setempat tidak menimbulkan korban jiwa, bahkan sejumlah kendaraan roda empat berhasil diselamatkan.

Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Suhadi mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran.

"Kebakaran yang terjadi selama ini disebabkan faktor kelalaian manusia," jelasnya.

Sesuai data di BPBD setempat, kerugian dalam 30 kejadian kebakaran di daerah setempat sejak Januari sampai 4 Oktober 2013 mencapai Rp11,626 miliar.
(KR-SAS/R021)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013