Manado (ANTARA News) - Gempa Filipina Selasa pagi tidak mempengaruhi transportasi laut di Pelabuhan Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang berbatasan dengan negara itu.
"Sampai sore ini tidak ada gangguan apa-apa setelah terjadi gempa di Filipina. Kapal masih masuk keluar Pelabuhan Tahuna seperti hari-hari biasanya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Reintje Tamboto, di Manado, Selasa.
Tak hanya aktivitas pelayaran, nelayan penangkap ikan pun tidak terpengaruh dengan gempa yang terjadi beberapa jam lalu.
"Kapal-kapal nelayan terlihat menangkap ikan di pesisir atau laut dangkal. Begitupun dengan kapal-kapal nelayan bertonasi lebih besar yang menangkap ikan di laut dalam," katanya.
Meski demikian, kata dia, beberapa saat setelah terjadi gempa pemerintah daerah telah memberikan peringatan dini kepada warga yang menetap di pesisir pantai agar memperhatikan gejala alam bila sewaktu-waktu terjadi penurunan volume air laut.
Apabila air laut surut tidak seperti biasanya, kata dia, warga diperingatkan segera menjauh dari pesisir pantai dan mencari tempat-tempat yang lebih tinggi.
"Tapi sampai empat jam kemudian tidak terjadi apa-apa. Air laut sepertinya tidak turun drastis seperti hendak terjadi tsunami. Meski demikian kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa," katanya.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013