Beirut (ANTARA News) - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Sabtu, mengatakan kelompok pejuang Syiahnya akan mematuhi gencatan senjata yang diperantarai oleh PBB atau dicapai dalam kesepakatan antara Lebanon dan Israel.
"Jika ada kesepakatan mengenai gencatan senjata melalui pemimpin PBB Kofi Annan atau kesepakatan antara Lebanon dan Israel ... (kelompok) perlawanan akan patuh," kata Nasrallah dalam sambutan melalui televisi kelompok itu, Al-Manar.
Sementara itu utusan PBB Urusan Timur Tengah Alvaro de Soto mengatakan ia menduga pertempuran di Lebanon akan reda dalam dua hari mendatang, meskipun Israel tetap melancarkan serangannya.
"Saya kira apa yang akan kita lihat dalam 24 atau 48 jam ke depan ialah berkurangnya kerusuhan. Ini akan normal," katanya. Ia menyatakan itu menetapkan penghentian permusuhan tapi tak perlu penarikan penuh Israel.
"Kami hanya akan meminta mereka (pasukan Israel) untuk mundur ke belakang jalur biru segera setelah pasukan pemerintah Lebanon dan UNIFIL (pasukan pemelihara perdamaian PBB) digelar. Dan ini dapat berlangsung beberapa hari tapi penghentian permusuhan tak perlu menunggu penggelaran itu," katanya.
Utusan PBB tersebut mengatakan ia memperkirakan operasi negara Yahudi akan reda segera setelah pemerintah Lebanon dan Israel mengkonfirmasi penerimaan mereka atas resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan Jumat dan menyerukan gencatan senjata.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006