Kita tidak usah melihat rekor masa lalu. Kita harus mampu menjadi yang terbaik."
Jakarta (ANTARA News) - Ingin nebeng dengan sukses yang diraih timnas Indonesia U-19, tiba-tiba saja sekelabatan niat menang dikumandangkan oleh timnas Indonesia senior.
Tim asuhan pelatih Jacksen F. Tiago ini hendak memutar jam sukses sejarah yang dimiliki Evan Dimas dan kawan-kawan. Bandul sejarah senantiasa berhimpitan dengan perkembangan yang serba terukur dan teruji di lapangan.
Boaz Solossa dan kawan-kawan terpicu dengan torehan prestasi adik-adiknya yang mampu meraih Piala AFF U-19 dan melaju ke putaran final Piala AFC U-19 2014 di Myanmar.
Artinya, tim manapun yang merenggut sukses atawa kemenangan biasanya berkembang dari waktu ke waktu. Istilah menterengnya, tim yang mampu mencapai progres bermakna meraih target.
Tuah sejarah kini dinanti oleh Timnas Indonesia senior yang bertekad meraih poin pertama dalam ajang kualifikasi Piala Asia 2015 ketika menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa malam, pukul 19.00 WIB. Pertandingan ini akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
Timnas Indonesia bertekad mengalahkan China. Inilah tuah sejarah, karena kemenangan bagi Tim Garuda memang harga mati. Kalau sejarah mengalir dalam pusaran waktu, maka Boaz Salossa dan kawan-kawan tidak ingin begitu saja mengalir seperti air tanpa jati diri kemenangan.
Duel Indonesia vs China memanggungkan drama 2x45 menit di lapangan, tanpa disesaki penonton tuan rumah yang kerapkali disebut-sebut sebagai pemain ke-12. Tentunya, ini kehilangan besar bagi pasukan Garuda. Indonesia mendapat sanksi dua kali menggelar pertandingan tanpa penonton.
Indonesia sedang tidak berada di atas angin. Anak asuh Tiago saat ini masih terduduk di dasar klasemen dengan menelan dua kali kalah dari dua pertandingan.
Skuad Merah Putih masih menghuni posisi juru kunci Grup C dengan raihan poin nol dari dua pertandingan yang telah dilakoni. Sedangkan, China bertengger di peringkat kedua dengan poin tiga dari dua laga yang telah dijalani.
Jelas-jelas tengah menghadapi situasi terancam layaknya berada di tubir jurang, timnas Indonesia lebih memilih datangnya keberuntungan menghadapi skuad China, ketimbang mengasah kemampuan dengan menjalani laga uji coba.
Jelas, tesis sejarah yang coba dirangkai oleh skuad Merah Putih tidak terpenuhi. Bagaimana mungkin sebuah skema strategi bagi sebuah tim dapat teruji bila tidak dihadapkan dengan serangkaian laga uji tanding bersama tim manapun?
Timnas negeri ini hanya berkutat dengan pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Batu, Jawa Timur, sejak 4 Oktober lalu. Persiapan waktu yang relatif sempit lantas dikambinghitamkan.
Kosok balik, China yang kini dipoles pelatih lokal, Fu Bo justru menjalani persiapan lebih moncer agar memperoleh hasil tokcer. Setelah negeri Tirai Bambu itu menelan pil pahit kekalahan 1-5 dari Thailand, mereka beroleh hasil positif pada ajang Piala Asia Timur 2013 di Korea Selatan.
Berangkat dari hitung-hitungan bahwa sifat sejarah tidak dapat dibalik (irreversibilis), maka perlu ekstra kerja keras bagi skuad Merah Putih untuk menundukkan timnas China. Ini sama halnya, hampir tidak mungkin mengulang apa yang dikatakan dalam getar yang sama persis.
Syaratnya, Boaz Salossa dan kawan-kawan perlu mengembangkan permainan cepat dengan mengandalkan kombinasi operan satu dua, memutus rantai alur serangan China dengan menurunkan gelandang-gelandang Merah Putih yang siap bertarung berjibaku hidup mati.
Di sinilah perlu peran pantang menyerah dari trio Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi dan Taufiq. Ketiga pemain ini perlu lebih tangkas dan bergegas mengalirkan bola kepada trisula lini depan, yakni Greg Nwokolo, Boaz Solossa dan Titus Bonai.
Menghadapi kolektivitas yang hendak disuburkan oleh China dengan mengandalkan operan-operan pendek dan operan-operan panjang, lini pertahanan Indonesia perlu tampil tenang mengawal pergerakan striker-striker dan gelandang-gelandang serang dari tim tamu.
Tiago, pelatih asal Brasil, diprediksi akan menurunkan I Made Wirawan untuk menempati posisi penjaga gawang. Lini belakang akan dipercayakan kepada Hasim Kipuw, Victor Igbonefo, Muhammad Roby dan Ruben Sanadi.
Pertanyaannya, apakah nama-nama pemain seperti itu sudah relatif lama bersama dan menjalin komunikasi?
China punya alasan kuat untuk tampil habis-habisan. Mereka telah dari sepekan berada di Jakarta untuk menanggulangi kendala cuaca yang panas dan lembab.
Tim tamu akan tetap menurunkan skuad terbaiknya dalam laga melawan timnas Indonesia. Contohnya, seperti duet Yang Xu dan Jiang Ning di lini depan.
Tinggal sekarang mengharapkan kepada ketajaman dan keberanian dari trio Greg Nwokolo, Boaz Solossa dan Titus Bonai. Pergerakan eksplosif dari lini sayap Indonensia akan merepotkan bek-bek China.
Siapa yang lengah melapis dan mempertahankan sejengkal lini pertahanan kontan diganjar dengan pundi-pundi gol.
Komentar dua pelatih:
Jaksen F. Tiago (Timnas Indonesia):
"Saya berusaha menyiapkan tim terbaik. Pemain juga sudah siap diturunkan. Kita tidak usah melihat rekor masa lalu. Kita harus mampu menjadi yang terbaik."
"Semuanya telah kita pelajari, termasuk apa yang harus diwaspadai pada pertandingan nanti. Mengenai kekuatan China, kami tentu sudah pelajari. Bahkan, kami punya catatan hingga enam lembar mengenai mereka. Pemain pun sudah tahu apa yang harus dilakukan karena sama-sama mempelajarinya."
"Tidak ada yang cedera, kami tentu berharap menjadi pemenang. Kami punya waktu persiapan lebih lama, kami manfaatkan untuk ambil momentum."
"Sebagus apapun China kami pasti siap, seratus persen yakin kami bisa melakukan yang terbaik untuk bangsa Indonesia besok."
Fu Bo (Timnas China):
"Persiapan kami sudah bagus. Meski pertandingan nanti tanpa penonton bukan berarti kita diuntungkan. Jika ingin meraih hasil maksimal kita harus menampilkan permainan terbaik."
"Setiap pemain tentunya ingin bermain di hadapan penonton yang banyak. Tanpa penonton, tentunya mereka jadi kurang bersemangat. Mereka semua pemain profesional. Jadi pada laga esok dipastikan mereka akan bermain dengan sungguh-sungguh dan maksimal."
Prakiraan Susunan Pemain:
Indonesia (4-3-3):
I Made Wirawana (penjaga gawang); Toni Sucipto, Victor Igbonefo, M. Robby, Ruben Sanadi; Vendry Mofu, Ahmad Bustomi, Raphael Maitimo; Boaz Solossa, Greg Nwokolo, Titus Bonai
China (4-4-2):
Wang Dalei (penjaga gawang); Du Wei, Liu Jianye, Zheng Zheng, Rong Hao; Zheng Long, Liu Jian, Wu Lei, Jin Jingdao; Yang Xu, Jiang Ning.
Lima Pertandingan Terakhir:
Indonesia
14 Agustus 2013 Indonesia 2 - Filipina 0 UJI
25 Juli 2013 Indonesia 1 - Chelsea 8 UJI
20 Juli 2013 Indonesia 0 - Liverpool 2 UJI
14 Juli 2013 Indonesia 0 - Arsenal 7 UJI
7 Juni 2013 Indonesia 0 - Belanda 3 UJI
China
10 September 2013 China 2 - Malaysia 0 UJI
6 September 2013 China 6 - Singapura 1 UJI
28 Juli 2013 Australia 3 - China 4 EAFF
24 Juli 2013 Korea Selatan 0 - China 0 EAFF
21 Juli 2013 Jepang 3 - China 3 EAFF
Prediksi hasil laga (Goal.com)
* Indonesia imbang dengan China (83,5 persen)
* Indonesia 2-1 China (25,96 persen)
* Indonesia 2-0 China (17,12 persen)
* Indonesia 1-0 China (12,63 persen)
Narasi prediksi:
* Laga tanpa dukungan penonton setempat menjadi nilai minus bagi timnas Indonesia. China akan memanfaatkan situasi ini dengan terus menekan pertahanan Indonesia.
* Tinggal sekarang, apakah lini pertahanan Indonesia mampu menghalau gempuran balatentara China. Bersiap-siaplah menerima "air bah" serangan dari lini depan China yang dikenal punya kecepatan dan ketrampilan melepas umpan-umpan tepat sasaran.
* Indonesia berharap "sentuhan Midas" dari Boaz yang keluar sebagai top skor Indonesia Super League (ISL) dengan torehan 25 gol dari 34 pertandingan.
* Kalau saja Titus Bonai diturunkan menjadi starter, maka secara hitung-hitungan aspek individu, skill, fisik dan naluri golnya bakal merepotkan lini pertahanan China. Daya gedor dan semangat juang pemain ini perlu terus diasah.
* Last but not least, Greg Nwokolo dengan penguasaan dribel yang aduhai dilengkapi pegerakan tanpa bola yang kerapkali sulit dibaca lawan, maka boleh jadi jala gawang China akan bergetar oleh tembakan-tembakan keras yang ia lesakkan.
Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:
Indonesia: 2
China: 1.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013