Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan di 30 saluran media di sembilan negara, perusahaan ini menekankan bahwa pelanggan dapat terus mengandalkan BlackBerry menghadapi sejumlah tantangan dan perubahan.
Jajaran produk baru ponsel pintar dengan sistem operasi BlackBerry 10 gagal membangkitkan kembali penjualan mereka, yang mengakibatkan perusahaan ini mengurangi lebih dari sepertiga tenaga kerja secara global pada bulan lalu.
"Pelanggan kami akhir-akhir ini banyak membaca tentang BlackBerry, kami cukup sering menjadi berita utama - hal ini membuat kehebohan dan kebingungan," kata Frank Boulben, direktur pemasaran perusahaan.
"Kami ingin pelanggan tahu bahwa mereka dapat terus mengandalkan kami. Kami memiliki uang tunai yang cukup besar pada neraca kami dan kami tidak memiliki utang. Kami sedang merestrukturisasi basis biaya kami dan ini adalah transisi yang menyakitkan, tapi hal ini akan membuat kami akan lebih kuat secara finansial dan kami ingin menyampaikan pesan ini secara langsung kepada pelanggan."
.
Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa BlackBerry sedang dalam pembicaraan dengan Cisco Systems, Google Inc, dan SAP tentang penjualan seluruh atau sebagian dari perusahaan ini.
Boulben mengatakan bahwa mereka telah memiliki 6 juta pengguna Android dan iPhone yang terdaftar untuk peluncuran layanan BlackBerry Messenger (BBM).
Ia berharap BBM dapat diluncurkan pada kedua produk tersebut "dalam beberapa hari mendatang".
Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013