Tentu saja kondisi tersebut menjadi semacam insentif bagi kami untuk memenangi pertandingan klasik, dan jika ada peluang, kami harus mempertahankannya mati-matian."

Montevideo (ANTARA News) - Uruguay yang menemui nasib sial karena terseok-seok dan harus melalui babak playoff untuk lolos ke Brazil, akan berhadapan dengan Argentina dalam pertandingan terakhir babak kualifikasi Zona Amerika Selatan di Montevideo, Rabu WIB.

Namun mereka tetap akan menjadi salah satu unggulan jika nanti lolos ke putaran final Piala Dunia pada Juni 2014 mendatang, lapor AFP.

Jika memenangi pertandingan menghadapi tim musuh kebuyutan tersebut, Uruguay pun berpeluang untuk mempertahankan posisi di kelompok elit dunia, yaitu peringkat delapan dunia.

Kondisi tersebut akan sangat menguntungkan karena jika lolos di playoff menghadapi Yordania, wakil Asia, maka Uruguay diuntungkan karena terhindar bertemu tim-tim unggulan di babak penyisihan grup.

"Tentu saja kondisi tersebut menjadi semacam insentif bagi kami untuk memenangi pertandingan klasik, dan jika ada peluang, kami harus mempertahankannya mati-matian," kapten tim Uruguay Diego Lugano mengomentari pertandingan.

Persaingan antara Uruguay dengan tetangga Argentina sudah berlangsung sejak 1901 lalu dan juga dimulai di Stadion Centenario, Montevideo.

Lugano yang ikut mengantar Uruguay ke semifinal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, mengatakan bahwa meski ia terancam kena akumulasi kartu kuning, hal itu tidak mengkhawatirkannya saat menghadapi pertandingan pertama babak playoff bulan depan.

"Perolehan tiga angka akan mengamankan peringkat kami sebagai unggulan dan itulah sebabnya pertandingan nanti (menghadapi Argentina) sangat penting," kata Sebastian Bauza, Ketua Federasi Sepak Bola Uruguay.

Namun sebaliknya pelatih Oscar Tabarez terlihat tidak terlalu merisaukan pertandingan menghadapi Argentina.

"Pertandingan itu tidak mengkhawatirkan saya. Saya masih ingat hasil imbang pada Piala Dunia 2010 ketika kami dianggap dalam posisi mengkhawatirkan karena itulah pertandingan penting di penyisihan grup.

"Saya sudah menghadapi banyak hal seperti itu. Itu relatif dan dunia belum kiamat meski kami akhirnya tidak diunggulkan," katanya.

Lugano maupun Tabarez tampaknya menyadari bahwa lolos secara otomatis ke Brazil adalah hal yang mustahil karena mereka tidak hanya memerlukan kemenangan besar, sementara Chile atau Ekuador juga harus menang besar pada pertandingan lain di Santiago.

Chile dan Ekuador siap untuk mendapatkan dua tempat secara otomatis ke Brazil karena sama-sama unggul tiga angka dari Uruguay yang harus melalui pertandingan playoff menghadapi Yordania, wakil Asia.

Sementara itu Kolombia juga sudah mengamankan posisi ke putaran final menyusul Argentina sebagai juara grup.

Pertemuan terakhir Argentina lawan Uruguay di Centenario terjadi pada Oktober 2009 dan ketika itu Argentina yang dilatih Diego Maradona menang 1-0 sehingga mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Setelah itu Uruguay berhasil menyingkirkan tuan rumah Argentina di perempat-final Copa Amerika 2011 melalui adu penalti, dan Messi berhasil membalas kekalahan tersebut melalui kemenangan 3-0 di kualifikasi Piala Dunia 2014 di Mendoza tahun lalu.

Messi dan beberapa pemain kunci Argentina akan absen pada pertandingan terakhir menghadapi Uruguay dan pelatih Alejandro Sabella akan mengandalkan pemain lapis kedua, sama dengan susunan pemain saat mengalahkan Peru 3-1 di Buenos Aires beberapa waktu lalu.


Penerjemah: Atman Ahdiat

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013