Jayapura (ANTARA News) - Perang suku antara suku Dani dan suku Damal yang mendiami kawasan Kwamki Lama, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu pagi (12/8) kembali bergejolak setelah sempat terhenti selama beberapa minggu menyebabkan dua orang tewas dan dua anggota Polres Mimika terkena panah. Kapolres Mimika, AKBP Jimmy Tuilan ketika dihubungi ANTARA News dari Jayapura, Sabtu malam, mengakui, pihaknya sejak Jum`at malam (11/8) telah berupaya untuk meredam munculnya kembali aksi tersebut namun Sabtu pagi, perang antar-kedua suku itu tidak dapat terelakan. "Saya sangat menyesalkan terulangnya insiden tersebut, dan ini membuktikan bahwa saat menyatakan berdamai mereka tidak bersungguh-sungguh, bahkan menyebabkan dua anggota Polres Mimika terluka akibat terkena panah yang dikelontarkan kedua suku yang bertikai," kata AKBP Tuilan, seraya mengakui dalam penanganan kali ini setelah situasi memanas pihaknya menggeluarkan tembakan peringatan dengan menggunakan peluru karet. Menurutnya, dengan terulangnya insiden tersebut maka pihaknya telah menggeluarkan perintah, Minggu (13/8) para panglima perang terutama dari suku Damal harus menghadap ke Mapolres Mimika di Kuala Kencana, guna mempertanggung jawabkan kasus tersebut mengingat perang kali ini dipicu dari serangan yang dilakukan suku tersebut atau yang biasa dikenal sebagai kelompok tengah. Selain meminta pertanggung-jawaban para panglima perang, pihaknya juga akan melakukan penyitaan terhadap berbagai jenis alat perang yang dimiliki ke dua suku, guna menghindari munculnya aksi balas dendam. Perang suku antara Dani dan Damal yang terjadi di Kwamki Lama itu juga menyebabkan puluhan masyarakat dari kedua suku yang bertikai mengalami luka-luka, sedangkan kedua anggota polisi saat ini masih dirawat di RS Mitra Masyarakat. Dalam insiden perang antara kedua suku sebelumnya yakni pada Juli lalu yakni antara suku Dani dan suku Damal tercatat sembilan orang tewas, puluhan luka-luka, dan puluhan rumah di rusak serta dijarah. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006