Cianjur (ANTARA News)- Tanaman luar Indonesia yang tumbuh di Kebun Raya Cibodas (KRC), Cianjur, Jawa Barat mengancam hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
"Tanaman yang tumbuh di KRC tersebut, hampir 90 persen berasal dari luar Indonesia dan mengganggu keberlangsungan hidup tumbuhan asli di TNGGP," kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Perpetaan TNGGP, Ardi Andono, Minggu.
Dia mengatakan, saat ini ada 74 jenis tanaman spesies luar yang mengganggu tumbuhan asli yang ada di taman nasional tersebut.
"Tanaman itu mudah tumbuh sehingga membunuh pohon-pohon yang ada. Salah satunya markisa yang merupakan tanaman dari Amerika. Markisa merambat menutupi tajuk pohon dan mengakibatkan pohon mati," ucapnya.
Selain itu ada tanaman hias dari Amerika juga yang menutupi area basah seperti aliran sungai kecil yang ada di TNGGP. Merebaknya spesies tanaman dari luar itu tersebar di 22 ribu hektare hutan di taman nasional tersebut.
Dia menuturkan, luas sebaran tanaman di setiap satu titik mencapai satu sampai dua hektare.
Ardi juga mencontohkan koleksi terbaru KRC yaitu bambu kirisik asal Jepang, meskipun hanya sebesar kelingking, dapat menutupi 1,5 hektare lahan. Perkembangan tanaman dari luar tersebut tidak terkontrol, sehingga menghambat pertumbuhan endemik dan membuat satwa kekurangan pakan.
"Hingga saat ini dampak secara langsung belum begitu terasa secara signifikan," kata Ardi.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013