"Kemenparekraf RI menaungi enam politeknik pariwisata dan di Poltekpar Bali ada kurikulum bahasa Jerman. Oleh karena itu, kami ingin menjalin kerja sama dalam pertukaran pelajar dan pengajar dengan institusi pendidikan yang ada di Jerman, sehingga ke depan kami bisa menghadirkan kurikulum bahasa Jerman di lima politeknik pariwisata lainnya yang ada di bawah koordinasi Kemenparekraf," kata Angela dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Angela bertemu dengan Koordinator Federal Ekonomi Maritim dan Pariwisata BMWK Dieter Gerald Janecak, ia mengatakan ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan ini, yaitu terkait publikasi dan promosi pariwisata, investasi di bidang pariwisata, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata.
Selain penguatan kolaborasi pengembangan SDM, kata Angela, pertemuan ini juga membahas penguatan kerja sama di sektor ekonomi kreatif.
Pada 2018, lanjut dia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah menjalin kerja sama dengan German Accelerator Southeast Asia yang dikelola oleh Start2 Group dan dibiayai oleh BMWK.
"Kerja sama ini diharapkan dapat semakin kuat dalam upaya memajukan sektor ekonomi kreatif Indonesia dan Jerman," katanya.
Tidak hanya itu, Wamenparekraf Angela menyebutkan potensi kerja sama ekonomi hijau antara Indonesia dan Jerman yang juga dibahas dalam pertemuan ini. "Saya melihat hal ini harus dibahas secara mendalam karena ini adalah kesempatan bagi Indonesia dan Jerman untuk bekerja sama mengembangkan potensi ekonomi hijau sebagai upaya menekan laju perubahan iklim," ujarnya.
Baca juga: Wamenparekraf: Majukan arsitektur berarti memajukan ekonomi kreatif
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024