Pawai takbiran yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) tersebut dilepas oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, didampingi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong.
Pelepasan iring-iringan kendaraan yang mengumandangkan takbir baik melalui rekaman atau dilafalkan langsung pesertanya itu, juga ditandai dengan pemukulan bedug oleh Rita Widyasari.
Dalam sambutannya sebelum melepas pawai takbiran itu, Rita Widyasari mengatakan, takbiran hendaknya tak hanya dimaknai suka cita, tetapi yang paling utama adalah merupakan salah satu bagian dari syiar Islam.
Ia berharap agar pawai takbiran keliling kota juga dimaknai mendekatkan diri kepada Allah, karena dengan melafalkan takbir berarti mengingat sang maha pencipta, agar dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa.
"Sehingga, pawai takbiran ini memiliki arti sesungguhnya, bukan hanya sekedar beramai-ramai dan membuat padat jalanan," ungkap Rita Widyasari.
Selanjutnya atas nama Pemkab, keluarga dan pribadi Rita Widyasari menyampaikan selamat Idul Adha, seraya mengajak masyarakat untuk merenungi makna hari raya kurban, yaitu berkorban untuk kebaikan membantu sesama dan hanya mengharap ridho Allah.
Acara pelepasan takbiran itu juga dimeriahkan dengan tarian samrah yang diiringi irama khas padang pasir serta teatrikal sejarah hari raya kurban oleh sanggar seni Kumala Tenggarong.
Tak hanya jajaran pejabat dan kepala instansi di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara saja yang hadir, masyarakat pun antusias memenuhi halaman Masjid Agung tersebut.
Usai melepas takbiran, Rita Widyasari bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kutai Kartanegara, PHBI dan beberapa kepala instansi juga menggelar takbiran di kediamannya atau pendopo Odah Etam.
Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013