Kediri (ANTARA News) - Juara Ligina XII/2006 Persik Kediri terancam terkena sanksi dari PSSI menyusul dimasukkannya lima nama pemain asing dalam line-up saat melawan PSMS Medan pada turnamen Copa Indonesia, di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu petang. "Bagaimana ini, Persik menurunkan lima pemain asing, tolong Bapak tanda tangani line-up pertandingan ini," kata assiten manajer PSMS, Jummy Lubis, sambil menyodorkan line-up pemain kepada Pengawas Pertandingan Taufik Kosasih usai pertandingan yang berkesudahan 2-1 untuk Persik itu. Lubis menuturkan, saat jeda pertandingan tersebut, pihaknya telah mengajukan protes melalui telepon kepada Manajer Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono dan Sekretaris BLI Rugandi Soemadipradja. Ketika babak kedua dimulai, tiba-tiba dua pemain asing Persik yang semula duduk di bangku cadangan, Danillo Fernando dan Marcello Ramos langsung bergegas ke luar stadion setelah dibisiki dua orang ofisial. "Kayaknya laporan saya tadi langsung diberitahukan kepada Persik. Tetapi bagaimanapun juga saya tetap akan mengajukan protes ini," ujarnya. Selain protes soal line-up, Jummy Lubis, juga akan mengadukan insiden diving striker Persik Budi Sudarsono di kotak penalti yang berbuntut hadiah kartu merah pada kiper PSMS, Suprayitno pada menit 32. Sebelum gol kedua Persik lahir dari tendangan penalti Christian Gonzales menit 37, para pemain PSMS memrotes wasit Fiator Ambarita terhadap aksi diving Budi Sudarsono. Wasit asal Bandung itu terpaksa mengeluarkan kartu merah karena terjerambab ke tanah akibat dorongan para pemain PSMS. "Meski kami pesimistis atas penanganan kasus ini, tapi kami tetap akan mengajukan protes," ujar Lubis menegaskan. Pertandingan itu sendiri berlangsung kurang menarik, lantaran kepemimpinan wasit yang kurang tegas. Persik mengawali kemenangan melalui striker Budi Sudarsono di menit 30 setelah memanfaatkan umpan datar dari pemain asal Uruguay, Christian Gonzales. Namun semenit kemudian, pemain sayap kanan PSMS, Imam Faisal, berhasil merobek gawang Persik yang dikawal Wahyudi setelah memanfaatkan umpan lambung Mahyadi Panggabean dari rusuk kanan jantung pertahanan tim tuan rumah. Publik Kediri kembali bersorak kegirangan setelah Christian membawa keunggulan Persik melalui hadiah penalti yang dianggap kontroversial itu. Aturan BLI mengharuskan setiap klub menurunkan tiga pemain asing dalam line-up, baik sebagai pemain inti maupun pemain cadangan dalam turnamen Copa Indonesia. Sedang dalam pertandingan tersebut, tiga pemain asing Persik, Christian Gonzales, Leonardo Guiterres, dan Ebi Theophillus Sukore dimasukkan dalam jajaran pemain inti, sedang dua lainnya, Marcello Ramos dan Danillo Fernando masuk dalam line-up sebagai pemain cadangan. Menanggapi protes PSMS, Sekretaris Umum Persik Barnadi mengatakan bahwa line-up yang benar bukan yang ditulis di atas kertas kuning seperti yang ditunjukkan Jummy Lubis, termasuk yang dibagi-bagikan kepada para wartawan yang meliput pertandingan tersebut. "Line up yang kuning memang salah, dan kami sudah mengubahnya dengan kertas warna putih," ujarnya. Sayangnya di atas kertas putih itu ternyata ada bekas tip-ex di baris ketiga dan baris ketujuh pemain cadangan yang sebelumnya masing-masing bertuliskan nama Marcello Ramos dan Danillo Fernando. Barnadi tetap bersikeras bahwa kedua pemain asing tersebut tidak masuk dalam line-up pertandingan tersebut, meskipun dia tahu kedua pemain tersebut meninggalkan bangku cadangan saat kick-off babak kedua dimulai. Sedang Pengawas Pertandingan Taufik Kosasih menegaskan pihaknya tetap akan menyampaikan protes yang diajukan kubu PSMS. Sebelumnya Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada striker Persik Christian Gonzales berupa denda Rp10 juta dan larangan bermain sebanyak delapan kali dalam kompetisi musim depan setelah melakukan pemukulan pada pemain depan PSIS Emmanuel De Porras dalam final Ligina XII/2006 di Solo, 30 Juli lalu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006