"Dokumen tata ruang diupayakan tuntas pada tahun ini dan mulai 2014 pemerintah Mentawai akan membuat rencana induk, kajian lahan, dan amdal," ujar Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Rijel Samalosa di Tupaejat, Senin.
Menurut Rijel, RTRW menjadi tonggak pembukaan jalan trans Mentawai. Sebab, 80 persen wilayah Mentawai merupakan kawasan hutan produksi yang merupakan milik negara, sedangkan ruang yang sudah dibangun baru 18 persen.
Pembangunan jalan tersebut diperkirakan akan menggunakan kawasan yang masuk taman nasional dan lahan milik masyarakat.
"Ini yang sedang kami formulasikan untuk pembebasannya . Jika ini sudah matang, akan kami ajukan ke Kementerian terkait," katanya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan jalan trans Mentawai sepanjang 300 Kilometer di Pulau Sipora, Siberut, Pagai Utara, dan Pagai Selatan kepada Kementerian Pekerjan Umum (PU). Di samping itu juga dibahas persolan lahan, dan anggaran yang dibutuhkan.
"Jika kami sudah dapat izin pembebasan, dan sudah bisa kami bangun, maka jalan trans Mentawai akan langsung direalisasikan," tambahnya.
Pada tahun 2014, pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp 78 miliar untuk peningkatan jalan di Dusun Rokot, yang terletak di antara Tuapejat-Sioban.
"Setelah itu akan dilanjutkan dari Sioban menuju Bosua dan kemudian ke Siberut, Pagai Selatan, Sikakap dan Pagai Utara," tambah Rijel.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013