Medan (ANTARA News) - Malam takbiran menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriyah di Kota Medan, tanpa dimeriahkan pawai kendaraan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pantauan Antara di beberapa lokasi di Medan Senin malam, lalulintas ibu kota provinsi Sumatera Utara itu tampak sepi dari aktivitas pawai takbiran, ditambah lagi hujan yang mengguyur kota itu.
Pada beberapa titik lokasi yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk pawai takbiran seperti Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng Medan tampak sepi dari kumandang takbir.
"Mungkin karena hujan, jadi tidak banyak masyarakat yang melakukan pawai, dan lebih memilih bertakbiran di mesjid saja," kata Muklis, salah seorang warga Medan.
Meskipun pawai takbiran di berbagai lokasi menyambut Idul Adha 1431 Hijriyah di Kota Medan berlangsung sepi, namun suara takbir dari beberapa mesjid yang ada di kota itu terdengar saling bersahutan.
Hal ini terdengar antara lain di Mesjid Agung, Mesjid Perjuangan, Mesjid Istiqomah, Mesjid Ubuydiyah dan Mesjid Al- Mutakim.
Pengamat sosial Universitas Sumatera Utara (USU) Yos Rizal mengatakan, kemeriahan malam takbiran Idul Adha memang berbeda dengan Idul Fitri.
Masyarakat di Indonesia cenderung lebih memeriahkan takbiran menyambut Idul Fitri dari pada Idul Adha. Hal ini berbanding terbalik dengan di Arab saudi.
"Memang kondisi ini sudah sejak dulu, namun yang penting kita tidak usah membanding-bandingkan. Esensi dari kedua hari raya itu yang lebih penting kita resapi," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013