Aimas (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat Daya membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk mencegah terjadinya perundungan di wilayah kampus.
Rektor Unimuda Sorong Dr Rustamadji di Sorong, Minggu, menjelaskan pembentukan satgas ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar seluruh kampus di Indonesia segera membentuk tim satgas pencegahan dan penanganan perundungan.
Baca juga: Unimuda Sorong buka program studi magister ilmu managemen
"Kami sudah membentuk satgas, juga melalui aplikasi. Kami sudah lengkapi seluruh persyaratan yang ditetapkan," ujarnya.
Dia mengakui bahwa kampus Unimuda Sorong merupakan salah satu kampus di Tanah Papua yang telah meluncurkan pembentukan satgas tersebut.
"Kepala LLDIKTI menyebut bahwa kami merupakan kampus pertama di Tanah Papua yang telah meluncurkan pembentukan satgas perundungan itu," ujarnya.
Target dari pembentukan satgas ini adalah memastikan tidak ada perundungan dan kekerasan di wilayah kampus Unimuda Sorong. Apalagi, slogan kampus itu adalah multi kultural, tidak membedakan antara satu dengan yang lain, saling menghargai dan menghormati.
"Jadi, sebelum ada satgas, kami sudah jalan, apalagi dengan adanya satgas, tentu akan lebih efektif untuk mencegah perundungan di kampus Unimuda Sorong," ujarnya.
Baca juga: LL Dikti: Unimuda Sorong salah satu kampus terfavorit di Papua
Baca juga: Pemprov PBD hibahkan Rp2,3 miliar untuk Unimuda Sorong
Berdasarkan slogan multi kultural itu, setiap dosen hingga mahasiswa membentuk satu komitmen untuk menjunjung tinggi sikap saling menghargai dan menghormati, dan tidak membedakan satu dengan yang lain.
Menurut dia, pembentukan satgas berdasarkan instruksi Kemendikbudristek sangat penting sebagai upaya untuk mengedepankan aspek pencegahan dan penindakan terhadap perilaku perundungan di dalam kampus.
Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024