Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis peluncuran Kartu Debit BTN Visa Contactless akan mendongkrak transaksi kartu debit perseroan hingga 18-20 persen.

Direktur Distribution & Institutional Funding BTN Jasmin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, tren penggunaan kartu debit BTN selalu meningkat. Selama 2023, jumlah transaksi kartu debit BTN tumbuh 17 persen jika dibandingkan tahun 2022.

Menurut Jasmin, BTN meluncurkan Kartu Debit BTN Visa Contactless untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas ke nasabah dalam bertransaksi secara digital, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi saat ini.

"Transformasi digital yang kami lakukan adalah bentuk strategi perseroan untuk menjadi bank yang lebih modern dan kekinian untuk mendukung pertumbuhan transaksi dan dana masyarakat, ditopang oleh kualitas layanan yang lebih baik di era digitalisasi ini,” ujar Jasmin dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: BTN rombak susunan komisaris dan direksi

Jasmin menjelaskan, nasabah BTN masih meminati penggunaan kartu debit kendati tren penggunaan ponsel untuk bertransaksi melalui teknologi tertentu, seperti halnya Quick Response Indonesia Standard (QRIS), semakin meningkat. Hal itu karena kartu debit dinilai praktis dan nyaman untuk digunakan, serta didukung oleh ketersediaan infrastruktur.

"Umumnya, kartu debit lebih banyak digunakan untuk transaksi dengan nominal lebih tinggi di e-commerce maupun di luar negeri. Sedangkan QRIS lebih banyak digunakan untuk transaksi nominal kecil di bawah Rp100 ribu sehingga lebih tepat sebagai pengganti uang tunai,” kata Jasmin.

Lebih lanjut, Jasmin mengatakan bahwa BTN memiliki aspirasi untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi kepada nasabah tentang keamanan dan keuntungan menggunakan teknologi contactless.

Dengan adanya teknologi contactless, nasabah dapat melakukan tapi pada mesin EDC di kasir, sehingga tidak terjadi perpindahan kartu antara nasabah dan kasir saat bertransaksi yang dapat berisiko pada berpindahnya informasi nasabah ke orang lain.

Baca juga: BTN bagikan dividen Rp700,19 miliar

Selain itu, untuk transaksi e-commerce, BTN meningkatkan keamanan transaksi dengan menggunakan real time decision untuk antisipasi penyalahgunaan data kartu debit.

"Seiring dengan kemajuan teknologi digital, BTN turut memastikan aspek keamanan dari setiap transaksi yang dilakukan nasabah, karena inovasi dan keamanan merupakan dua sisi mata uang yang sama yang harus selalu menjadi prioritas agar nasabah merasa aman dan nyaman," ujar Jasmin.

Dalam rangka mendukung inisiatif tersebut, perseroan senantiasa berkolaborasi dengan mitra industri untuk memperluas jaringan pembayaran yang menerima kartu debit contacless.

"Selain itu, BTN juga akan memperluas kerja sama dengan berbagai merchant untuk memberikan program promo yang sangat banyak yang akan menjadi benefit dari penggunaan Kartu Debit BTN Visa Contactless," kata Jasmin.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman mengapresiasi peluncuran kartu debit BTN Visa Contactless karena langkah tersebut menjadikan BTN bagian dari komunitas global.

"Dengan kartu ini, BTN telah mengikuti standard global dari kartu debit yang dapat digunakan di semua negara, dengan demikian BTN bergabung dengan komunitas global," ujar Riko.

Riko menjelaskan, ada setidaknya 130 juta merchant di seluruh dunia yang menerima kartu debit contactless Visa, sehingga nasabah BTN dapat memanfaatkannya.

"Selain itu, dengan kartu debit BTN Visa contactless artinya BTN telah melakukan lompatan teknologi karena nantinya teknologi ini kelak dapat disematkan di jam tangan, cincin atau wearable devices yang lain," kata Riko.

Selama lima tahun terakhir, tren penggunaan Kartu Debit BTN selalu meningkat, seiring dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), terutama dana murah. Adapun komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) mengalami peningkatan menjadi 53,7 persen pada tahun 2023, naik dari sebelumnya yang mencapai 48,5 persen pada tahun 2022.

Hingga akhir 2023, BTN membukukan DPK sebesar Rp349,9 triliun, bertumbuh 8,7 persen year-on-year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp321,9 triliun.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024