Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat memperkenalkan aplikasi Sirine (sistem informasi rehabilitasi dan rekonstruksi) dalam upaya percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Amir Maricar di Mamuju, Minggu, mengatakan selama ini setelah bencana terjadi, rehabilitasi dan rekonstruksi sangat lambat.

"Seperti saat terjadi gempa bumi di Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021. Untuk bantuan stimulan, baru pada proses tahap pertama, karena data yang disajikan secara manual, sehingga membutuhkan waktu cukup lama," kata Amir Maricar.

Baca juga: BPBD: Tidak ada korban jiwa akibat banjir di tiga kabupaten Sulbar

Ia mengatakan melalui aplikasi Sirine tersebut, penanganan bencana bisa ditangani dengan cepat, utamanya dalam penyusunan pengkajian kebutuhan pasca-bencana (Jitupasna) yang akan masuk ke dalam Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca-Bencana (R3P).

"Jadi, sebelum terjadinya bencana, kabupaten dan provinsi sudah memasukkan aset-aset yang dimiliki," kata Amir Maricar.

Ia berharap aplikasi Sirine tersebut bisa berjalan dengan baik, termasuk terkait bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana gempa bumi yang terjadi pada 2021, semua bisa segera terwujud.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar Husain Mansyur mengatakan aplikasi Sirine merupakan inovasi baru yang digunakan BPBD Sulbar.

BPBD Sulbar, lanjutnya, belum menggunakan aplikasi yang menggabungkan data terkait rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana, baik data usulan rehabilitasi dan rekonstruksi di enam kabupaten maupun data stimulan dua kabupaten terdampak gempa bumi pada 15 Januari 2021.

"Selama ini hanya menggunakan data dalam bentuk fail atau folder winrar saja. Dengan aplikasi ini diharapkan semua kabupaten dapat memasukkan semua data yang ada dan bisa diakses BPBD kabupaten dan provinsi, termasuk BNPB," kata Husain Mansyur.

Ia menyampaikan perbaikan yang dilakukan BPBD dan BNPB mencakup lima sektor utama, yaitu sektor pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi, dan lintas sektor.

Baca juga: BPBD Majene: Terdapat 7.240 rumah rusak akibat gempa

Baca juga: BPBD Sulbar ingatkan warga tidak mengungsi di gunung rawan longsor

"Sehingga, lintas sektor dapat memanfaatkan data yang ditampilkan dan aplikasi ini juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai IKD dan menekan nilai IRBI Sulbar yang masih tinggi," ujar Husain Mansyur.

Inovasi aplikasi Sirine, menurut Husain Mansyur, sangat penting pada persepsi data penanganan setelah bencana, termasuk gempa bumi di Sulbar.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala Pelaksana Harian dan Sekretaris BPBD Sulbar atas dukungan pada inovasi aplikasi Sirine ini," kata Husain Mansyur.

Pewarta: Amirullah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024