Jumlah pendaki melalui Dukuh Lencoh Boyolali pada Minggu (13/10), mencapai sekitar 500 pendaki atau pengalami peningkatan sekitar 350 orang dibanding minggu sebelumnya, kata anggota Tim SAR "Barameru" Desa Lencoh Boyolali, Samsuri di Boyolali, Senin.
Para pendaki ke puncak Merapi datang dari berbagai daerah, antara lain Solo, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Bandung, Jawa Timur, dan lokal Boyolali.
Menurut dia, para pendaki mulai berdatangan ke "base camp" Dukuh Plalangan Lencoh Boyolali, sejak Sabtu (12/10) petang. Mereka yang terdaftar identitasnya di petugas Base Camp Plalangan, sekitar 500 orang.
Ia menjelaskan, meningkatnya jumlah pendaki tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya karena bersaman hari libur Idul Adha. Mereka yang melakukan pendakian mencapai ratusan orang.
Bahkan, kata dia, kondisi cuaca di puncak Merapi juga sangat mendukung untuk kegiatan pendakian. Cuaca di puncak Merapi sangat cerah, sehingga para pendaki baik pemula maupun profesional, dan wisatawan asing menyempatkan diri menikmati pemandangan indah di sekeliling gunung yang teraktif di Dunia itu.
Namun, kata dia, karena adanya salah seorang pendaki asal Sleman yang tersesat di lereng Merapi, maka jalur pendakian sempat "emergency" pada Senin ini, karena Tim SAR sedang melakukan pencarian.
"Seorang pendaki yag tersesat akhirnya berhasil ditemukan titiknya, dan dia sudah turun ke bawah melalui Kali Woro Deles Klaten, Senin petang," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau para pendaki yang masih pemula untuk bersama dengan yang sudah berpengalaman jika melakukan pendakian ke puncak.
Selain itu, pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Merapi diwajibkan juga untuk mendaftarkan identitasnya di Base Camp Plalangan agar memudahkan petugas Tim SAR, jika mereka memerlukan pertolongan saat pendakian.
Meskipun, kondisi cuaca di lereng Merapi cerah, para pendaki tetap harus berhati-hati, apabila ada kabut tebal lebih baik berhenti istirahat menunggu hingga bersih. "Pendaki jangan lupa bawah perbekalan cukup untuk pendakian," ujarnya. (B018/C004)
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013