Strategi "1-2-3-4" terdiri atas Satu Visi ("Satu Bank"), Dua motor penggerak (Digitalisasi dan Teknologi Pintar), Tiga Fokus Bisnis (Perbankan Ritel Baru, Perbankan Korporat Baru, dan Pasar Baru), serta empat Pilar Fundamental (Keamanan TI yang baik, SDM Substansial yang Mencakup Praktisi Lintasdisiplin, Manajemen Risiko dan Kerangka Pemenuhan Regulasi yang Cermat, serta Komitmen ESG). Pada saat bersamaan, CUB akan merambah beragam pasar dengan memanfaatkan pengalaman selama bertahun-tahun dalam transformasi bisnis, serta mengandalkan keahlian lintaswilayah, cross-selling, dan lintas-sektor. Menghadapi tantangan dan peluang mendatang, CUB ingin membangun pondasi bisnis yang tangguh dengan meningkatkan empat pilar fundamental. Tujuannya, mencapai visi "Satu Bank" dan mendorong tingkat laba usaha mencapai rekor baru. Menurut President, CUB, Alan Lee, CUB kelak semakin memprioritaskan seluruh fokus bisnis pada masa depan, serta berencana memperkuat bisnis perbankan korporat dan pasar luar negeri pada tiga tahun mendatang. Langkah tersebut akan menghasilkan pertumbuhan profit yang lebih kuat dan seimbang.
CUB adalah salah satu dari banyak unit usaha Cathay FHC. The Cathay Group memiliki aset dengan nilai total US$ 400 miliar, serta menawarkan berbagai layanan mulai dari asuransi, perbankan, dan manajemen investasi. Dibandingkan perusahaan perbankan lain di Taiwan, CUB memiliki jangkauan bisnis terkuat di negara-negara ASEAN, dan layanan finansialnya tersedia di 232 lokasi bisnis di Tiongkok Daratan, Hong Kong, Vietnam, Kamboja, Thailand, Filipina, Indonesia, Singapura, Malaysia, Laos, dan Myanmar. Selain layanan cross-selling yang dikembangkan CUB dan anak usaha The Cathay Group lewat berbagai kemitraan, CUB juga menjadi salah satu penyedia jasa lintaswilayah terbaik dengan menghimpun layanan pembukaan rekening di kantor-kantor cabang CUB. Maka, pelanggan korporat dapat mengakses layanan cash management di luar negeri lewat satu rekening perbankan daring (online banking). Hal tersebut meningkatkan efisiensi The Cathay Group dalam mengelola bisnis perbankan korporat.
Sebagai bank pertama di Taiwan yang meneken "Equator Principles", nilai penyaluran kredit berkelanjutan (sustainable loan) CUB hampir mencapai US$ 2 miliar pada 2023. Ke depan, CUB akan terus mencari berbagai mitra lain dalam transisi menuju pembangunan berkelanjutan. CUB juga ingin melansir sarana transisi yang ramah lingkungan sekaligus menyalurkan pendanaan berkelanjutan. Misalnya, CUB menjadi bank pertama di Asia yang bergabung dalam CDP Carbon Disclosure Item-Commercial Bank Project. Dalam program ini, CUB mendukung integrasi UKM dengan rantai pasok berkelanjutan dan berskala global, serta menjajaki berbagai peluang penurunan karbon.
CUB menyalurkan beragam kredit berkelanjutan (sustainable loan) di 67 lokasi di luar negeri yang tersebar di negara-negara ASEAN dan Tiongkok Raya. Pada 2022, CUB bermitra dengan Bank Pembangunan Asia dan sukses merampungkan sebuah proyek keuangan yang ramah lingkungan (green finance) di Vietnam. Bahkan, CUB sukses menjadi bank Taiwan pertama yang merambah segmen pasar green finance di Asia Tenggara. Di sisi lain, CUB Kantor Cabang Manila juga menandatangani kontrak kredit keberlanjutan (sustainability linked loan) yang pertama di Filipina dengan Villar Group. CUB Kantor Cabang Singapura turut menyalurkan kredit usaha yang ramah lingkungan (green trade loan) untuk Apeiron Bioenergy (Apeiron), perusahaan terkemuka di sektor energi berkelanjutan Singapura. Ke depan, CUB akan mengembangkan pasar luar negeri dengan mengandalkan daya saing lintaswilayah, cross-selling, dan lintas-sektor. Dengan demikian, CUB dapat menjadi pilar finansial yang kuat untuk menopang berbagai perusahaan yang ingin mencapai keberlanjutan usaha.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024