Jadi Riau langsung membeli dari sentra produksi pangan di Kabupaten Humbahas, tentu harga pangan bisa lebih murah.
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundungan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) memiliki lumbung pangan puluhan ribu hektare yang menghasilkan panen cabai, bawang merah, dan komoditas pangan lainnya cukup besar bisa memasok kebutuhan sembako masyarakat Riau.
"Produktivitas ribuan hektare lahan lumbung pangan di Kabupaten Humbahas itu cukup besar, sehingga Riau butuh kerja sama untuk memasok kebutuhan cabai, bawang merah dan komoditas pangan lain," kata Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto, di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut SF Hariyanto bahwa petani di lumbung pangan sering disebut 'food estate' di Humbahas itu menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bertani, sehingga produktivitas mereka terus meningkat.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya sudah membahas terkait pasokan untuk Riau dan bupati setempat sudah memenuhi permintaan Provinsi Riau tersebut.
"Jadi Riau langsung membeli dari sentra produksi pangan di Kabupaten Humbahas, tentu harga pangan bisa lebih murah," katanya pula.
Dia menekankan bahwa kerja sama terkait selain memperkuat antarprovinsi sekaligus menjadi solusi mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan terjangkau di Provinsi Riau.
Pengembangan kawasan lumbung pangan merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi yang dikembangkan oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.
Sebelumnya, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor menyebutkan total produksi lumbung pangan di Kabupaten Humbahas beberapa bulan terakhir tercatat sebesar 392 ton, terdiri dari kentang dan 165 ton bawang merah, kubis 294 ton, jagung 93 ton, tomat 26 ton, dan bawang putih 13 ton.
Produktivitas maksimum untuk kentang mencapai 24 ton/hektare, sedangkan bawang merah mencapai 13 ton/hektare.
Jumlah petani yang terlibat adalah sebanyak 350 orang tergabung dalam 9 korporasi, terdapat 7 investor yang telah bergabung, yaitu PT Parna Raya dengan komoditas bawang merah dan bawang putih. Tiga investor menggarap tanaman kentang adalah PT Champ, PT Indofood, PT Eden Farm, dan PT Ewindo.
Selain itu, PT DR menggarap pertanian komoditas kentang, bawang merah, dan buncis, dan PT BISI bergerak pada komoditas jagung.
Total petani yang terlibat adalah 350 petani yang tergabung dalam 9 korporasi petani. Terdapat 7 investor yang telah bergabung, yaitu PT Parna Raya dengan komoditas bawang merah dan bawang putih, PT Indofood dengan komoditas kentang, PT Eden Farm dengan komoditas kentang, PT Ewindo dengan komoditas kentang, PT DR dengan komoditas kentang, bawang merah, dan buncis, serta PT BISI dengan komoditas jagung.
Baca juga: Lumbung pangan Sumut bisa jadi contoh provinsi lain, sebut Presiden
Baca juga: PLN pastikan pasokan listrik untuk lumbung pangan di Sumut terpenuhi
Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024