Seperti dilansir Skysports baru-baru ini, Van Persie mengalami cedera jari kaki ketika The Red Devils bermain imbang dengan Shakhtar Donetsk di ajang Liga Champions Eropa dan akhir pekan lalu ia bermain dengan suntikan penahan rasa sakit kala United menang atas Sunderland.
Mantan penyerang Arsenal ini juga menggunakan obat penahan sakit ketika mencetak hat-trick kala Belanda menjungkirkan Hungaria 8-1 pada kualifikasi Piala Dunia, Jumat (11/10/13).
Van Persie, penyerang berusia 30 tahun yang kini menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Belanda, menegaskan bahwa ia tidak siap untuk menggunakan lagi suntikan penghilang rasa sakit untuk jari kakinya.
"Saat melawan Shakhtar saya mendapat tendangan keras pada jari kaki saya, saya langsung berpikir jari kaki saya patah. Itu begitu sakit," kata Robin van Persie seperti dilansir Skysports.
"Pada hari Kamis (10/10), setelah kembali ke Manchester cedera saya di scan. Delapan tahun yang lalu saya patah tulang pada kaki dan ini rasanya seperti cedera yang sama." kata Robin van Persie.
"Saya merasa begitu lega karena tidak ada patahan yang nampak, tapi dokter mengatakan bahwa itu adalah memar. Saya disarankan untuk istirahat, tapi saya ingin bermain melawan Sunderland," kata penyerang Manchester United bernomor punggung 20 ini.
"Jadi kita melakukan apa yang mereka sebut tindakan pengobatan cepat, petugas medis memberiku suntikan," tambah Persie.
"Tetapi aku berkata aku tidak ingin melakukannya lagi. Jika saya tetap mendapatkan suntikan di kaki saya, itu tidak akan mengobati. justru akan menjadi lebih sensitif dan menyakitkan," kata mantan penyerang Arsenal dan Feyenoord tersebut.
Robin van Persie mengaku bahwa ia berspekulasi untuk dapat bermain ketika melawan Hungaria, "Aku akui bahwa adalah sebuah perjudian ketika melawan Hungaria. Saya tidak berlatih dan Anda tidak pernah tahu apakah obat penahan sakit ini bekerja ketika Anda bermain".
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013