Insya Allah sesuai dengan data BPS, kebutuhan beras kita untuk Maret, April, dan Mei dalam kondisi aman.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April hingga Mei 2024 dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan pangan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Insya Allah sesuai dengan data BPS, kebutuhan beras kita untuk Maret, April, dan Mei dalam kondisi aman. Akan tetapi untuk kebutuhan bulan Juni kita bisa menghitung dari pertanaman sekarang (Maret)," kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Mentan mengatakan kepastian itu merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait panen raya petani yang berlangsung pada bulan Februari dan Maret tahun ini.
Menurut Amran sedikitnya pertanaman 1 juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di tiga bulan ke depan. Hitungan pertanamannya adalah Maret 1 juta hektare, April 1 juta hektare, dan Mei 1 juta hektare.
"Kita harus menanam minimal 1 juta hektare per bulan, kalau 1 juta hektare per bulan berarti produksinya bisa 3 juta sampai 3,5 juta ton. Sedangkan kebutuhan kita hanya 2,5 juta ton. Artinya beras kita surplus," ujar Amran.
Amran juga mengatakan bahwa produksi yang melimpah pada tahun ini kurang lebihnya akan memberi pengaruh besar pada penurunan harga beras di pasaran. Meski demikian, dia berharap penurunan tersebut tidak terjadi pada hasil panen raya gabah petani.
"Maret harga beras pasti turun. Aku pastikan turun. Kalau ada yang bilang beras mahal hari ini sudah turun, aku pastikan turun dan Ramadhan aman, Idul Fitri aman, lewat dua bulan Idul Fitri masih aman. Nah kalau mengatakan Juni kita lihat tanam hari ini," katanya lagi.
Terpisah, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama bulan Suci Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini ada 1,4 juta ton, dan juga masih ada sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Jadi jumlahnya sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran kebutuhan selama puasa dan Lebaran,” kata Suyamto.
Bahkan menurut Suyamto, stok beras yang saat ini ada di gudang Bulog mampu memenuhi kebutuhan penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional dan ritel modern.
Kemudian stok beras Bulog juga mampu untuk memenuhi penyaluran bantuan pangan beras yang menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat yang direncanakan hingga Juni 2024.
Baca juga: Kemendag minta masyarakat tidak 'panic buying' jelang puasa
Baca juga: Wapres: Pemerintah siapkan dua langkah kendalikan harga beras
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024