Moskow (ANTARA News) - Para perusuh melempari jendela-jendela toko, menyerbu gudang dan bentrok denga polisi di pinggiran Moskow hari Minggu waktu setempat dalam kerusuhan antiimgran terbesar di ibukota Rusia itu dalam tiga tahun terakhir.
Para demonstran yang sebagian meneriakkan slogan-slogan rasis, merusak toko-toko dan situs-situs lainnya yang diketahui mempekerjakan pekerja asing di sudut kota Moskow di Biryulyovo, menyusul pembunuhan seorang pemuda beretnis Rusia oleh orang yang disebut-sebut dari Kaukasia.
Ratusan warga lainnya berunjuk rasa secara damai, menuntut keadilan untuk korban pembunuhan, sampai kemudian sekelompok pemuda mulai merusak etalase du sebuah mal.
Satu video yang diposting di Youtube menunjukkan mereka berteriak "Kuasa Putih!" saat mereka melakukan aksi vandalnya.
Ketika polisi berusaha menangkap mereka, para demonstran melempari polisi dengan botol, sedangkan polisi berbalik mempertahankan diri dengan menggunakan pentungan.
Para demonstran terlihat membalikkan mobil dan melemparkan buah-buahan.
Beberapa dari gerombolan demonstran yang jumlahnya meningkat menjadi ribuan, memburu sebuah mal dan menyerbu sebuah gudang sayuran yang mempekerjakan para emigran dari Kaukasia dan Asia Tengah.
Polisi Moskow mengungkapkan bahwa sejumlah polisi terluka dalam kerusuhan ini, sedangkan sekitar 380 orang ditahan dan tuduhan kriminal pun dialamatkan kepada mereka, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013