Anak-anak tagana dengan tim kami sudah beberapa hari ada di sini. Setelah ini kami kirim kekuatan tim tagana dari daerah-daerah sekitar untuk menambah kapasitas, terutama kebutuhan makanan

Cirebon (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memastikan siap membantu perbaikan infrastruktur maupun rumah warga yang rusak akibat bencana banjir di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (5/3), asalkan warga setempat mengajukan usulan terlebih dahulu.

“Nanti Pak Kuwu -Kepala Desa- bisa usulkan ke kami untuk perbaikan rumah warga yang rusak,” kata Risma saat ditemui seusai meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Sidaresmi Cirebon, Jumat malam.

Ia menyebutkan, perbaikan hunian warga yang rusak harus mengikuti prosedur. Artinya usulan itu mesti secepatnya dibuat dari pihak desa setempat agar proses pembetulan bisa direalisasikan.


Risma menjelaskan, dari hasil tinjauannya, ditemukan ada beberapa rumah milik masyarakat di Desa Sidaresmi yang rusak karena terdampak banjir.

Meski banjir telah surut, dirinya mengaku prihatin atas kondisi warga yang menjadi korban serta menderita kerugian tidak sedikit baik dari segi materi maupun non-materi.

Bahkan, Risma sempat mendengarkan keluhan warga di desa itu yang merasa lelah sebab banjir selalu terjadi setiap tahun saat puncak musim hujan tiba.

“Ini belum selesai, masih berapa hari. Kita mulai menghitung bantuan bagi warga yang terdampak banjir,” katanya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah kerudung hitam) saat berbincang dengan warga yang terdampak banjir di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/3/2024) malam. ANTARA/Fathnur Rohman.

Ia menyatakan, untuk mempercepat proses penanganan pasca-banjir di Cirebon, tim taruna siaga bencana (tagana) dari kabupaten/kota terdekat ikut dikerahkan mulai Sabtu (9/3).

Para petugas tagana, kata Risma, disiagakan untuk membantu warga yang masih berjibaku membersihkan tempat tinggalnya dari lumpur bekas banjir. Mereka pun bakal menyalurkan logistik bantuan kepada para korban.

“Anak-anak tagana dengan tim kami sudah beberapa hari ada di sini. Setelah ini kami kirim kekuatan tim tagana dari daerah-daerah sekitar untuk menambah kapasitas, terutama kebutuhan makanan,” katanya.

Sementara Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriani Gantina menyampaikan pada Kamis (7/3), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyerahkan dana operasional Rp250 juta serta sejumlah bantuan logistik dan peralatan guna mengurangi dampak banjir di Cirebon.

Bantuan logistik, katanya, terdiri atas perahu, pompa air, sandang dan pangan, serta hal lainnya yang sangat dibutuhkan warga pasca-banjir.

“Bantuan dari BNPB ini bisa menjadi pemantik untuk bisa mendorong pihak lainnya menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir,” kata Selly.

Dia juga menuturkan, setelah musibah ini, seluruh pemangku kepentingan harus duduk bersama dan melakukan kajian untuk mengatasi akar masalah terkait bencana banjir.

Misalnya, Pemda Kabupaten Cirebon dapat meningkatkan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanis-Cisanggarung untuk normalisasi sungai.

“Kalau saya melihat bahwa bentuk komunikasi pemerintah daerah harus semakin intens, khususnya dengan BBWS. Keduanya harus memetakan daerah atau sungai mana saja yang harus dinormalisasi," katanya.

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024