"Upaya tambahan sebagai antisipasi apabila ada hal-hal darurat, kalau sudah tidak tahan buang air kecil tapi ngantri, pemerintah menyiapkan kantung urin yang bisa mengubah cairan menjadi gel," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat meninjau kesiapan Arafah, Sabtu.
Ia mengatakan kantung urin tersebut tidak meninggalkan bau dan aman serta dapat dibuang ke tempat sampah biasa.
"Ini masih ujicoba, baru disediakan untuk lansia," kata Suryadharma Ali.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, Jemaah dapat memperoleh kantung urin tersebut di Mina.
"Disediakan sekitar 10.000 unit," ujarnya.
Untuk mengurangi antrian, pemerintah juga menambah jumlah toilet yang disediakan dengan membuat toilet yang sudah ada menjadi bertingkat.
"Alhamdulillah tahun ini ada tambahan toilet, pengalaman beberapa tahun ke belakang rasio jumlah toilet dengan jemaah sangat jauh. Kita minta tambahan tdiak bisa karena keterbatasan areal, sehingga toilet dibuat dua lantai. Tapi belum semuanya," kata Menag.
Sebagai pengganti mandi bagi jemaah yang kurang enak badan, Menag juga menyarankan agar jemaah membersihkan badan menggunakan waslap dari bahan tissue.
"Ini bermanfaat bagi jemaah yang kurang sehat," katanya.
Selain meninjau kantor misi hajii Indonesia, Menag juga melihat persipan di maktab jemaah Indonesia dan terowongan di Mina yang dilengkapi eskalator.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013