... ngingetin pengunjung pada pahlawan... "
Jakarta (ANTARA News) - Ingatan langsung melayang kepada sosok pahlawan begitu melihat sekelompok pria berkostum tentara perwira, lengkap semua atributnya, menunjukkan aksinya di Lapangan Monas, Jakarta, Sabtu siang.


Mereka memerankan manusia batu "pahlawan" sebagai pertunjukan dari Komunitas Manusia Batu Monumen Nasional Pelangi. Sesuai namanya, komunitas ini beratraksi di kawasan Monas tema pahlawan nasional, di antaranya Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Bung Tomo, dan Jenderal Besar Soedirman.


10 November, Hari Pahlawan, tidak lama lagi menjelang sehingga tema pahlawan itu dipilih untuk mengingatkan pengunjung akan sosok pahlawan-pahlawan Indonesia. Pahlawan masih diidentikkan kepada sosok perwira militer atau paling tidak sekitar itu.


Komunitas 12 anggota itu terdiri dari berbagai kalangan, ada pegawai bank, pedagang es asongan, pegawai negeri, dan sebagainya.

"Untuk ngingetin pengunjung pada pahlawan" kata ketua Kombatnas Pelangi, Bambang Sutejo (35).

Ide memakai kostum yang identik dengan pahlawan menurut Mustafa (29) berasal dari pengalaman dia. "Ide itu muncul setelah kita pengalaman di lapangan" kata Mustafa, sang pemeran Ahmad Yani.

Para anggota komunitas ini tampil dengan warna berbeda-beda, merah, biru, kuning emas, kuning, hitam, hijau, hijau tua,dan ungu, abu-abu, ditambah dua karakter berbeda yakni pocong dan kuntilanak (putih).

Sutejo, sebelumnya pegawai bank swasta di Jakarta. Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini berhenti dari pekerjaan lamanya lalu ikut bergabung dengan komunitas manusia batu, di kawasan Kota Tua, Jakarta.

Mustafa, pria asal Medan, juga baru lima bulan menginjakkan kaki di Jakarta. Sampai di Jakarta, pria akrab disapa Ucok Batu ini memutuskan berjualan mainan di kawasan Monas. Hingga dua bulan lalu Sutejo mengajaknya ikut bergabung dalam Kombatnas Pelangi.

"Karena ingin tahu, ingin belajar sekalipun bukan orang sini," katanya.

Wandi (37) sebelumnya bekerja sebagai pedagang es asongan di kawasan kota tua Jakarta Pusat. Namun, tempat ia biasa berdagang terkena penggusuran sehingga ia pun bergabung dengan komunitas yang diketuai Sutejo ini.

Pria asal Sukabumi, Jawa Barat ini mengaku tertarik karena ingin ikut melestarikan kesenian yang menurut dia berasal dari Betawi ini.

"Saya pengen memeriahkan dan ingin membudayakan kesenian dari Betawi ini," ucap pria yang mengaku besar di Jakarta ini.

Syahdan (33) berasal dari Subang, Jawa Barat. Sebelum bergabung dengan komunitas ini ia adalah pedagang es asongan di kawasan Monas.

Anggota Kombatnas Pelangi lainnya, Eko (19). Pemuda yang mengaku asli Betawi ini mulai bergabung sejak awal komunitas ini dibentuk. Sebelumnya bergabung, ia pengamen di Kemayoran. Ia lalu memerankan tokoh Bung Tomo.

"Sosok Bung Tomo kayak pejuang asli aja untuk menolong Indonesia," katanya.

Menurut Sutejo, komunitas itu berdiri dua tahun lalu, dengan anggota 10 orang saja, di Museum Fatahillah, Jakarta Kota. "Di Fatahillah sudah cukup 10 orang,” kata Sutejo.


Hari ini, para "manusia batu pahlawan" ini tampil setiap hari di depan pintu masuk tugu Monas. Biasanya mereka mulai beraksi pukul 8 pagi hingga sore dan menjelang malam hari.

Setelah menyelesaikan riasan dan mengecek perlengkapan, para manusia batu "pahlawan" ini akan berpose di depan pintu masuk tugu Monas. Tak jauh dari tempat mereka berpose terdapat keranjang yang bertuliskan "Boleh Foto bareng" Pahlawan. Cukup bayar seihklasnya".

Saat mereka telah siap di posisinya, maka pengunjung dapat segera meminta jasa foto pada mereka.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013