"Beberapa masyarakat di luar negeri terkadang justru lebih membutuhkan daging kurban seperti di Palestina, Somalia, Suriah dan negara-negara yang sedang dilanda musibah dan atau konflik," ujarnya.
Warga negara-negara yang tengah dilanda konflik tersebut menurut Ibnu adalah umat manusia yang harus dibantu. Mereka, lanjutnya, menderita akibat bencana kemanusiaan.
"Kami tidak bisa diam saja tentang bencana kemanusiaan yang terjadi di luar negeri. Kalau di sana terjadi bencana kenapa kita tidak datang untuk membantu?," tambahnya.
Ibnu, mengatakan, soal jarak tidak ada tempat yang bisa dikatakan jauh karena setiap penduduk dunia adalah bagian dari masyarakat global.
"Bukan berarti dengan mendistribusikan daging kurban ke luar negeri membuat ACT melupakan masyarakat Muslim di Indonesia. Karena di setiap pelosok di 33 provinsi negara kita juga mendistribusikan daging kurban," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013