Bertanding di Arena Porte De La Chapelle, Paris, Prancis, Kamis, Dejan/Gloria takluk 11-21, 13-21 kepada wakil China tersebut.
"Hari ini strategi kurang berjalan dengan baik. Kami tidak bisa keluar dari pola permainan mereka, keduluan terus dari servis dan pembukaan," kata Dejan dalam keterangan resmi dari PP PBSI yang diterima di Jakarta, Kamis.
"Itu memang menjadi kelebihan kebanyakan pasangan China."
Pertandingan berlangsung sengit saat kedua pasangan saling kejar angka pada awal gim pertama.
Baca juga: Gregoria tak bisa keluar dari tekanan saat tumbang dalam French Open
Jiang/Wei mendapatkan momen untuk meninggalkan wakil Indonesia dengan selisih angka cukup jauh untuk merebut gim pertama.
Pada gim kedua, Dejan/Gloria tertinggal pada awal dengan margin poin yang cukup jauh.
Mereka berusaha mengejarnya, namun sang juara bertahan terlalu dominan sehingga menyudahi perlawanan ganda campuran Indonesia tersebut.
"Di gim kedua kami coba melepaskan diri dari pola mereka, ada berhasilnya tapi setelah itu mereka berhasil lagi mengontrol kami," ujar Dejan.
Menurut Gloria arena baru yang bakal menjadi tempat menghelat cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade 2024 pada 27 Juli hingga 5 Agustus, bukan faktor yang membuat mereka tersingkir pada 16 besar turnamen BWF Super 750 itu.
"Tidak terlalu berpengaruh walau kami baru pertama bermain di venue ini. Memang tadi performa saya juga tidak seperti yang diharapkan," kata Gloria.
Baca juga: Pelatih beri evaluasi pada Leo/Daniel dan Bagas/Fikri di French Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024