Dalam 40 tahun persahabatan Indonesia dan Korea telah dicapai suatu kemajuan yang luar biasa, dan sekarang kita harus bisa mencapai volume perdagangan dan investasi yang telah ditargetkan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral ekonomi dalam bidang perdagangan dan investasi.
"Dalam 40 tahun persahabatan Indonesia dan Korea telah dicapai suatu kemajuan yang luar biasa, dan sekarang kita harus bisa mencapai volume perdagangan dan investasi yang telah ditargetkan," ujar Hatta dalam jamuan dengan Presiden Korea Selatan Park Guen-hye di Jakarta, Jumat.
Dalam jamuan tersebut, ikut digelar forum bisnis Indonesia-Korea yang dihadiri oleh para pengusaha dari kedua negara, untuk membahas potensi peningkatan investasi di Indonesia hingga 4,14 miliar dolar AS.
Forum bisnis Indonesia-Korea sepakat untuk menandatangani sejumlah perjanjian (MoU), termasuk di dalamnya MoU proyek IPP PLTU Tebo 200 Mega Watt, proyek Bahan Bakar Kayu Pellet di Papua Barat, dan proyek Rel Kereta Api di Sumatera Selatan.
Hatta memberikan respon positif atas usaha kedua negara untuk memperdalam kerja sama dan bisnis yang meliputi sektor-sektor strategis seperti energi, infrastruktur, pertanian, pertahanan, dan industri kreatif.
"Kami yakin bahwa investasi dari Korea akan berlanjut sehingga meningkatkan pengembangan ekonomi di Indonesia. Hal ini ditingkatkan melalui posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di wilayah ini dan menjadi pintu gerbang pasar ASEAN yang lebih luas," katanya.
Hatta mencontohkan adanya peningkatan arus investasi dan teknologi dari Korea, termasuk pendirian pabrik ban oleh Hankook, integrasi industri baja oleh Krakatau Steel-POSCO, dan rencana investasi oleh Lotte Chemical.
Selain itu, potensi investasi dari Korea di masa mendatang yang dapat ditingkatkan adalah dalam bidang otomotif, yaitu kemungkinan pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia sebagai basis produksi mobil di kawasan Asia Tenggara.
"Saya mengatakan peluang itu besar sekali ada di Indonesia, walaupun belum final betul tetapi dikatakan kita punya peluang besar untuk itu," ujar Hatta.
Saat ini, volume perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami peningkatan lebih dari 20 persen dalam lima tahun terakhir. Sedangkan, ekspor Indonesia ke Korea pada semester pertama 2013 mencapai angka 5,8 juta dolar AS.
Kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, ke Indonesia atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi momentum bagi kedua negara untuk menetapkan target nilai perdagangan sebesar 50 juta dolar AS pada 2015 dan 200 juta dolar AS pada 2020. (*)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013