"Salah satu isu dalam kerja sama adalah bagaimana memperkuat supply chain terkait dengan pangan ini," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera di Jakarta, Kamis.
Dida menyatakan bahwa kegiatan tersebut membahas pengembangan rantai pasok yang berdaya saing dan mengidentifikasi kerawanan impor bahan pangan.
Menurut dia, lokakarya tersebut merupakan salah satu bentuk kolaborasi yang dijalankan oleh Kemenko Perekonomian untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia di sektor pertanian.
"Secara reguler berdiskusi dengan pemerintah Inggris, terutama lewat Kedubes Inggris bagaimana mengembangkan kerja sama ini dan memperkuat hubungan dagang antara kedua negara, apakah sifatnya itu capacity building atau hal-hal yang bisa dilakukan kerja sama lainnya," ucap Dida.
Diharapkan pula bahwa diskusi tersebut akan ditindaklanjuti dengan agenda lain yang sesuai karakteristik rantai pasok setiap komoditas dengan libatkan berbagai pemangku kepentingan seperti yang telah diterapkan di Inggris.
Selain itu, dia juga berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan pemahaman peserta lokakarya terhadap mitigasi risiko ketergantungan pangan.
"Tentu banyak hal yang bisa dipelajari. Bisa adopsi dalam kebijakan, tentu dengan penyesuaian dengan konteks Indonesia," katanya.
Baca juga: Bapanas pastikan keseimbangan pada semua lini rantai pasok pangan
Baca juga: Dosen Unpad kembangkan model rantai pasok pangan situasi kebencanaan
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024