harus memiliki pengelolaan sampah yang baik
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mengelola sampah di Jakarta.

"Jakarta sebagai kota ekonomi berskala global harus memiliki pengelolaan sampah yang baik, karena sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam Forum Sinergi Pengelolaan Sampah Jakarta di Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah, Pesanggrahan, di Jakarta Selatan, Kamis.

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengundang berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perusahaan produsen plastik, perusahaan barang konsumsi cepat pakai (fast moving consumer goods/FMCG), makanan dan minuman, pegiat lingkungan dan akademisi.

Selain itu, Asep menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan DLH DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah di hulu, tengah, dan hilir.

Pengelolaan di hulu, DLH memberdayakan masyarakat, membuat regulasi seperti pembentukan badan pengelolaan sampah di tingkat RW, melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai dan mengelola sampah di kawasan mandiri.

Baca juga: Dinas LH DKI sosialisasikan pilah sampah sejak dari rumah

Lalu upaya di tengah, DLH membangun tempat pengelolaan sampah 3R (TPS 3R), mengelola sampah di badan air dan menyediakan layanan penjemputan limbah besar (bulky waste) dan sampah elektronik.

Sedangkan di hilir, DLH DKI mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif dari sampah (refuse derived fuel/RDF) dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Asep berharap, semua pemangku kepentingan bisa mengikuti jejak langkah berbagai pihak yang sudah turut berkontribusi dalam upaya mengelola sampah di Jakarta.
Dalam kesempatan ini, turut ditandatangani perjanjian optimalisasi pembangunan TPS 3R Joe, Lenteng Agung yang diinisiasi oleh Waste For Change Alam Indonesia, Yayasan WWF Indonesia dan PT Nestle Indonesia.

Selain itu, juga dilaksanakan serah terima studi kelayakan pembangunan TPS 3R Pesanggrahan kepada DLH DKI oleh PT PLN Energi Primer Indonesia.

Baca juga: Sungai di Jakarta bisa bebas sampah bak di Belanda, mengapa tidak?

Data yang dihimpun ANTARA dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyebutkan DKI Jakarta menghasilkan 11,25 juta ton sampah selama periode 2019-2022.


Sepanjang 2022, DKI Jakarta memproduksi 3,11 juta ton sampah atau naik tipis 0,97 persen dibanding 2021, tetapi menjadi level tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Jakarta Timur terbanyak selama periode itu dengan 3,33 juta ton atau setara 29,6 persen dari total volume sampah di Ibu Kota selama empat tahun terakhir.

Berikutnya, Jakarta Selatan sebanyak 2,81 juta ton, Jakarta Barat sebanyak 2,18 juta ton, Jakarta Utara sebanyak 1,96 juta ton dan Jakarta Pusat sebanyak 927,89 ribu ton. Sementara, Kepulauan Seribu hanya 25,49 ribu ton.

Jadi, rerata ada sekitar 30,84 ribu ton sampah harian yang dihasilkan di DKI Jakarta sepanjang 2019-2022.

Baca juga: Legislator dukung DKI denda bagi petugas yang buang sampah sembarangan

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024