Stok ikan aman. Kita perkirakan ada peningkatan permintaan 10 persen saat Ramadhan dan 20 persen saat LebaranJakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan ketersediaan ikan secara nasional selama Ramadhan hingga Lebaran 2024 mencukupi.
Hal itu berdasarkan data analisis kebutuhan yang diperkirakan permintaan ikan selama Maret dan April 2024 mencapai 2,46 juta ton, sementara pasokan ikan dalam kurun waktu tersebut diperkirakan sebesar 3,10 juta ton.
"Stok ikan aman. Kita perkirakan ada peningkatan permintaan 10 persen saat Ramadhan dan 20 persen saat Lebaran," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo di Jakarta, Kamis.
Selain mudah diolah dan harganya yang terjangkau, ikan juga mudah ditemui di berbagai pasar serta memiliki kandungan gizi luar biasa yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga: KKP Perjuangkan Isu Subsidi Untuk Nelayan Kecil di Forum WTO
Baca juga: Menteri KKP bantu pengembangan budi daya lele Gunungkidul Rp50 miliar
Bahkan, pada awal bulan Januari gudang beku secara nasional mengalami penumpukan pasokan dengan tingkat keterisian mencapai 70-100 persen dan harga mengalami penurunan.
Namun saat ini pasokan terdistribusi seiring meningkatnya permintaan menjelang Ramadhan, sehingga tingkat keterisian gudang beku berkisar 50-80 persen dengan harga kembali normal dan relatif stabil.
Adapun stok ikan tangkapan nasional yang tersimpan di gudang beku saat pemantauan didominasi lemadang sebesar 34,20 persen, disusul kerapu 21,74 persen, tuna 6,90 persen, gabus 4,11 persen, layang 3,06 persen, cumi-cumi 2,72 persen, kakap 2,71 persen, cakalang 2,56 persen dan bandeng 1,86 persen.
Adapun harga rata-rata ikan tersebut per kg yakni lemadang Rp 27.444, kerapu Rp 61.854, tuna Rp 49.259, gabus Rp. 14.987, layang Rp 18.760, cumi-cumi Rp. 64.923, kakap Rp. 60.082 kg, dan bandeng Rp 30.024.
Sementara ikan budi daya yang juga diminati saat Ramadhan dan Idul Fitri yakni udang, bandeng, gurameh, dan nila.
Baca juga: Menteri Trenggono ingatkan pariwisata tak abaikan kelestarian ekologi
Baca juga: Menteri Trenggono tegaskan ekspor benih bening lobster masih dilarang
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024