Aktris Dian Sastrowardoyo mengatakan pola pikir yang terbentuk sejak dini akan membawa dampak besar dalam cara anak, utamanya perempuan dalam melihat dunia dan kesempatan untuk mengejar impian di masa depan.
“Bagaimana anak itu melihat dunia, bagaimana dia nanti akan punya paradigma sendiri tentang apa saya sebagai perempuan jadi beda sama saudara saya yang laki-laki? Itu semua dibentuk oleh alam bawah sadarnya orang tua. Aku melihat justru di pola pikir orang tua ini perlu agak dibuka, jangan sampai membeda-bedakan anak yang laki laki dan anak yang perempuan itu,” kata Dian saat gelar wicara di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kampanye #GirlsBelongHere dorong kesetaraan bagi anak perempuan
Dalam sejumlah kasus, pola pikir anak tentang peran gender sering dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan orang tua.
Oleh karena itu, menurut Dian penting bagi orang tua untuk membuka pikiran, serta menghindari perlakuan yang membedakan antara anak laki-laki dan perempuan dalam hal potensi dan aspirasinya.
Salah satu contoh yang sering terjadi adalah stereotip gender yang masih ada di masyarakat, di mana anak perempuan sering dianggap kurang cocok untuk mengejar karier yang "maskulin”.
“Karena dari awal aja, dari rumah aja dia udah kena ‘brain wash’ bahwa kamu itu anak perempuan, ga usah terlalu ambisius, sekolah tinggi-tinggi juga ujung-ujungnya ngurus rumah. Itu sebuah keminderan yang menjadi salah satu faktor yang membuat anak perempuan tidak mau usaha lebih atau maksimal untuk mengejar dan mengasah kemampuannya,” ujarnya.
Baca juga: Plan: Aktivis pemudi hadapi tantangan suarakan isu anak dan perempuan
Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo itu menganggap hal tersebut menjadi pandangan yang terkadang sudah tertanam secara tidak sadar dalam pikiran orang tua, yang pada akhirnya dapat membatasi impian dan potensi anak perempuan.
Sebagai orang tua, penting untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak laki-laki dan perempuan dalam mengejar impian.
“Saya sebagai orang tua juga penginnya memberi kesempatan dan dukungan kepada anak saya yang laki-laki atau perempuan itu sama. Jadi tidak dibedakan. Bahkan yang perempuan perlu saya beri dukungan lebih, karena keberhasilan perempuan itu tidak lepas dari tantangan yang jauh lebih banyak lagi,” kata Dian.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan tanpa dukungan yang memadai, anak perempuan mungkin akan merasa tidak yakin atau tidak termotivasi untuk mengejar impian dengan penuh semangat.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, Dian mengajak untuk menghilangkan stereotip gender dan memberikan dukungan yang setara kepada semua anak-anak agar memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan tanpa terbatas oleh batasan gender.
Hal tersebut dianggap menjadi langkah penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh individu.
Baca juga: Komnas dorong transparansi informasi publik di kementerian/lembaga
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024