Pemerintah tidak akan memberi apa pun kepada pemeras

Tripoli (ANTARA News) - Kelompok bersenjata membebaskan Perdana Menteri Libya Ali Zeidan beberapa jam sesudah menahannya di Tripoli pada Kamis.

Penangkapan Zeidan menjelang subuh itu, terjadi lima hari sesudah pasukan khusus Amerika Serikat mempermalukan dan membuat marah pemerintah Libya dengan menangkap tersangka penting Alqaida, Abu Anas al-Libi, di jalanan Tripoli.

Menteri Luar Negeri Mohammed Abdelaziz mengatakan bahwa Zeidan sudah dibebaskan beberapa jam setelah ditangkap di hotelnya di Tripoli menjelang subuh oleh kelompok gerilyawan.

"Ia sudah dibebaskan tetapi kami belum mendapat rincian keadaan pembebasannya," kata Abdelaziz kepada AFP.

Beberapa saat sebelum merebak kabar pembebasan Zeidan, wakil Perdana Menteri Al-Seddik Abdelkarim menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memenuhi apapun permintaan dari tersangka "pelaku kejahatan" itu.

Pernyataan sebelumnya oleh pemerintah menyebutkan bahwa "Zeidan dibawa ke tempat yang tidak dikenal untuk alasan yang tidak diketahui oleh suatu kelompok" yang diyakini sebagai bekas gerilyawan.

Sel Operasi Revolusionaris Libya yang beranggotakan mantan gerilyawan yang mengecam penangkapan Libi, menyalahkan pemerintah Zeidan, mengatakan "menahan" Zeidan atas perintah penuntut umum.

Namun kabinet mengatakan di halaman Facebook bahwa para menteri "tidak mengetahui pencabutan kekebalan atau jaminan penahanan" bagi PM.

Selanjutnya suatu kelompok lain, bekas gerilyawan Brigade untuk Perjuangan Melawan Kejahatan mengatakan menahan Zeidan, menurut kantor berita resmi LANA.

Pernyataan pemerintah mengatakan pada Kamis, tersangka baik Sel Operasi Revolusionaris Libya maupun Brigade untuk Perjuangan Melawan Kejahatan, berada di balik penahanan Zeidan.

Libya kehilangan kendali hukum sejak Moamar Gaddafi jatuh pada 2011.


(M007)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013