Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX akan melakukan uji coba ketiga peluncuran roket Starship pada 14 Maret 2024.
Mengutip Space, Kamis, saat ini SpaceX masih menunggu perizinan dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk meluncurkan roket tersebut.
Pekan lalu, SpaceX telah melangsungkan uji bahan bakar di fasilitas Starbase, bagian barat daya Texas, Amerika Serikat. Dalam uji bahan bakar tersebut, sebanyak 10 juta pon metana cair dan oksigen cair dipompa ke roket luar angkasa setinggi 122 meter itu.
Baca juga: Starship milik SpaceX alami kegagalan setelah capai luar angkasa
Diketahui, badan antariksa NASA memilih Starship milik SpaceX sebagai roket yang digunakan untuk mendaratkan astronaut di bulan dalam misi Artemis 3 yang dijadwalkan paling cepat pada tahun 2026.
Oleh karena itu, SpaceX melakukan persiapan salah satunya dengan menguji coba roket Starship agar bisa terbang mencapai orbit bumi.
Sebelumnya, SpaceX melakukan uji coba peluncuran roket Starship pertama pada April tahun lalu dan melakukan uji coba untuk kedua kalinya tujuh bulan kemudian.
Akan tetapi, saat kedua uji coba tersebut berlangsung, Starship gagal terbang mencapai orbit dan terjadi insiden ledakan roket di udara.
Pada uji coba peluncuran pertama, Starship gagal memisahkan diri dari peluncur tahap pertama dan meledak kurang dari 4 menit setelah meluncur.
Baca juga: Roket SpaceX Starship meledak usai lepas landas dalam uji coba perdana
Sedangkan pada uji coba kedua, Starship berhasil memisahkan diri dari bagian pendorong roket Super Heavy setelah 2 menit 40 detik terbang. Akan tetapi, Super Heavy meledak tak lama setelah itu.
Akhir bulan lalu, FAA telah melakukan penyelidikan terhadap uji coba kedua peluncuran roket Starship. Setelah penyelidikan tersebut, FAA meminta SpaceX melakukan 17 tindakan korektif sebelum mendapatkan izin untuk peluncuran roket berikutnya. Dari 17 koreksi tersebut, 10 di antaranya untuk Starship dan 7 lainnya untuk bagian pendorong Super Heavy.
Menurut keterangan yang dikeluarkan pada 26 Februari lalu, SpaceX menyatakan telah memenuhi persyaratan tersebut.
"Kami telah menerapkan perubahan perangkat keras untuk roket Starship berikutnya guna mengurangi kebocoran, perlindungan terhadap api, dan operasi yang lebih baik pada lubang ventilasi bahan bakar pendorong untuk meningkatkan keandalan," tulis keterangan SpaceX.
Baca juga: Pendorong Starship dinyalakan, tonggak sejarah debut peluncuran orbit
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024