Untuk menembus pertahanan Filipina, kami harus membangun serangan lebih baik. Main satu lawan satu atau menyerang melalui dua sisi sayapJakarta (ANTARA News) - Setumpuk harapan dibebankan dan segudang penantian diluncurkan kepada balatentara "Garuda Jaya" ketika ditantang pasukan berjuluk "Teen The Azkals" dalam ladang laga yang digelar di metropolitan Jakarta. Ya, ini jelas perang kota yang memerlukan porsi taktik serbu dan terus serbu. Layaknya perang kota, kalau skuad asuhan pelatih Marlon Manos Mano terus bertahan untuk menunggu saat tepat keluar dan menyerang balik, maka tinggal sekarang ketangguhan pasukan asuhan pelatih Indra Sjafri mengeluarkan strategi kejutan demi kejutan agar semangat bertempur lawan dibuat kedodoran. Dalam laga perang kota di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Indonesia U-19 akan menghadapi Filipina U-19 dalam laga lanjutan Pra-Piala Asia (PPA) 2014 yang digelar pada Kamis, pukul 20.30 WIB. Pertandingan ini akan ditayangkan di stasiun televisi RCTI. Asa memborbardir lawan dari segala lini untuk mendulang gol sebanyak-banyak menjadi prioritas bagi timnas Indonesia U-19. Timnas Filipina U-19 disebut-sebut akan menerapkan pola bertahan yang ekstrem yang kerap diistilahkan sebagai strategi "bis parkir". Pasukan Garuda Jaya diharapkan bermain ekspresif, artinya keluar menyerang dari menit-menit awal untuk menjaringkan gol lebih awal. Istilah kesehariannya, gertak lebih dulu, urusan belakangan. Buat nyali pasukan muda Filipina ciut. Praktisnya, jangan beri ruang gerak pemain lapangan tengah Filipina beroperasi leluasa. Ini bukan pekerjaan rumah rumit, karena Indonesia punya sederet gelandang-gelandang serang yang mampu menutup pergerakan lawan dan mendistribusikan bola dengan cepat dan akurat. Sejengkal lapangan tengah demikian berharga bagi eksplorasi para pemain Garuda Jaya. Nama-nama seperti Maldini Pali yang siap beroperasi dari sayap kanan, dan Ilham Udin Armaiyn dari sayap kiri diharapkan mampu memorakporandakan barisan pertahanan Filipina yang dikawal oleh empat pemain pilar masing-masing Crestal, Clarino, Aguinaldo, dan Bucayan. Jangan lupa, pelatih Indra Sjafri terus menyiapkan dan terus memoles Dinan Yahdian dan Yabes Roni Malaifani. Aksi kedua pemain ini relatif belum banyak diketahui oleh pelatih Filipina, Marlon Manos Maro. Kalau memang Filipina membentengi pertahanannya dengan menumpuk 10 pemain maka Indonesia perlu esktra kerja keras mengerahkan gelandang-gelandang serang yang mampu berjibaku. Pilihannya, berani beradu badan dengan pemain bertahan Filipina yang nota bene berpostur tinggi dan trengginas menerobos kepungan pemain belakang lawan. Bermain super defensif, selain tidak legit ditonton, tidak menyuburkan semangat bertanding bagi skuad sendiri. Bermain bertahan dengan menumpuk tujuh sampai sepuluh pemain memerlukan ekstra tenaga. Konsentrasi pemain Filipina akan terkuras menghadang gempuran barisan depan Indonesia. Tinggal sekarang, perlu kesiapan daya tahan fisik skuad Garuda Jaya untuk tiada henti menggenjot konsentrasi pemain lawan. Kemampuan bertahan Filipina tidak amat kokoh. Buktinya, skuad asuhan Manos Maro digulung Korea Selatan dengan gelontoran empat gol tanpa balas dari Korea Selatan di laga perdana babak penyisihan Grup G Piala Asia U-19, Selasa (8/10). Ketika melawan skuad Taeguk Muda, julukan bagi timnas Korea Selatan U-19, pasukan Filipina U-19 kebobolan satu gol. Di babak kedua, pertahanan Filipina lebih rapuh dan Korsel menyempurnakan kemenangannya menjadi 4-0 lewat hattrick Hwang Hee-chan. Ini artinya, pertahanan Filipina dapat dibongkar bila memang timnas Indonesia punya konsistensi dalam menerapkan pola bermain dengan didukung ketahanan fisik memadai. Apakah Indonesia perlu tampil "meniru" penampilan Korea Selatan yang agresif keluar menyerang? Ya, sehebat-hebatnya asa meniru langgam bermain, lebih mujarab tampil dengan gaya bermain milik sendiri, karena setiap laga punya ciri khasnya sendiri. Komentar dua pelatih: Indra Sjafri (Indonesia U-19): "Untuk menembus pertahanan Filipina, kami harus membangun serangan lebih baik. Main satu lawan satu atau menyerang melalui dua sisi sayap." "Untuk Evan dan Zulfiandi, kami masih menimbang apakah ketidakhadiran mereka bisa mempengaruhi mental tim atau tidak.Saya ingin melihat, apa ada pengaruhnya bagi tim jika kedua pemain tersebut tidak diturunkan." "Kami sudah evaluasi permainan Filipina. Hasilnya dapat kami ketahui, mereka kuat dalam pertahanan. Namun mereka juga memiliki kelemahan yakni lambat berputar". Marlon Manos Maro (Filipina U-19): "Saya telah melihat permainan Indonesia saat AFF 2013 lalu. Meski kami berbeda grup, tapi saya memandang Indonesia tim tangguh. Saya berharap, kami bisa mencetak gol saat melawan Indonesia. Saya akan melihat melihat pertandingan Indonesia melawan Laos pada malam ini." "Melawan Korsel, kami harus bermain defensif karena lawan mengharuskan kami bermain dengan cara seperti itu. Tapi untuk pertandingan selanjutnya, melawan Indonesia, kami harus bermain menyerang." Prakiraan susunan pemain: Indonesia U-19 (4-3-3): 1-Ravi Murdianto (penjaga gawang); 4-Mahdi Fahri, 2-Putu Gede Juni Antara, 16-Hansamu Yama, 5-Fatchu Rohman; 17-Paulo Sitanggang, 6-Evan Dimas, 30-Dio Permana; 31-Yabes, 10-Muchlis Hadi, 20-Ilham Udin Armaiyn Filipina U-19 (5-4-1): 3-Vallez Bayan (penjaga gawang); 5-Santos Aguinaldo, 16-Jalipa Bucayan, 21-Noda Clarino, 17-Francia Bautista, 27-Elises Crestal; 8-Barot Calvo, 7-Ramos Diamante, 23-Daniel Bernan, 11-Nikko Ralph Benedicto; 9-Ruiz Genco Head to Head: 14 Aug 2013 Indonesia 2 – 0 Filipina 05 Jun 2012 Filipina 2 – 2 Indonesia 19 Des 2010 Indonesia 1 – 0 Filipina 16 Des 2010 Filipina 0 – 1 Indonesia Lima Pertandingan terakhir Indonesia: 08 Okt 2013 Indonesia U-19 4– 0 Laos U-19 29 Sep 2013 Indonesia U-19 0 – 0 Vietnam U-19 20 Sep 2013 Timor Leste U-19 0 – 2 Indonesia U-19 18 Sep 2013 Indonesia U-19 1 – 1 Malaysia U-19 16 Sep 2013 Indonesia U-19 3 – 1 Thailand U-19 Filipina: 17 Sep 2013 Filipina U-19 1 – 2 Timor Leste U-19 15 Sep 2013 Filipina U-19 1 – 4 Cambodia U-19 11 Sep 2013 Singapura U-19 3 – 1 Filipina U-19 09 Sep 2013 Laos U-19 3 – 1 Filipina U-19 09 Nov 2009 Filipina U-19 2 – 4 Malaysia U-19 Narasi prediksi: * Kalau memang skuad Indonesia U-19 tampil lebih dulu menggebrak, maka dapat diterka bahwa konsentrasi Filipina akan terganggu untuk mengorganisasikan pertahanan. * Dukungan dari penonton di SUGBK sangat diharapkan karena skuad Garuda Jaya memerlukan "atmosfer Sidoarjo" ketika Indonesia U-19 keluar sebagai juara AFF U-19 pada September lalu. * Sebagai alternatif, Indonesia dapat lebih mendayagunakan "set-piece" dengan mengandalkan dwitunggal Evan Dimas dan Hansamu Yama Pranata. Soalnya sekarang, Evan Dimas terancam akumulasi kartu. Salah satu hal yang positif dari Timnas Indonesia U-19, yakni memanfaatkan skema bola mati. * Jumlah gol yang dilesakkan Evan Dimas Darmono ketika bermain di Piala AFF U-19, jadi pemain tersubur di ajang itu. Filipina bukan tidak memperhatikan was-was dengan pergerakan Evan Dimas kalau memang pemain ini diturunkan oleh Indra Sjafri. * Aksi pemain sayap Filipina, Nikko Benedicto perlu mendapat pengawalan dari barisan pertahanan Indonesia. Hanya saja, barisan pertahanan Indonesia U-19 tidak melakukan tekel-tekel yang berbuah kartu dari wasit. Prediksi hasil pertandingan menurut editor Antaranews.com: Indonesia U-19: 2 Filipina: 1
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013