Ada dua kawasan industri yang bakal kita bangun.
Malang (ANTARA News) - Kawasan industri di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, diperkirakan membuka peluang lowongan kerja bagi sekitar 6.000 orang, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Malang, Hadi Santoso.
"Ada dua kawasan industri yang bakal kita bangun. Progres perencanaannya saat ini masih dalam tahap studi kelayakan dan tinggal kita ajukan ke wali kota," katanya di Malang, Kamis.
Kawasan industri tersebut akan dibangun di wilayah Tlogowaru di atas lahan seluas 64 hektare dan di wilayah Arjowinangun seluas 26 hektare. Keduanya berada di Kecamatan Kedungkandang.
Kawasan industri di Tlogowaru khusus untuk pengembangan pengelolaan tembakau (pabrik rokok) dan di Arjowinangun untuk industri barang-barang elektronik.
Ia mengatakan pengelolaan kawasan industri tersebut nantinya akan diserahkan pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang segera dibentuk oleh Pemkot Malang. Konsep detailnya bakal diajukan ke wali kota.
Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu menjelaskan dipilihnya Tlogowaru sebagai kawasan industri pengolahan hasil tembakau karena daerah itu dekat dengan titik jatuh tol Malang--Pandaan.
Selain itu, lanjutnya, diharapkan bisa membantu industri rokok skala kecil menengah di daerah itu yang terancam gulung tikar akibat kenaikan harga pita cukai rokok.
Menurut Soni, belum lama ini di Kota Malang sudah ada 57 perusahaan rokok yang gulung tikar karena terkena kebijakan cukai. Oleh karena itu, dengan adanya kawasan industri itu nanti, diharapkan industri rokok bisa bangkit kembali menjalankan roda industrinya.
Menanggapi gagasan Disperindag yang akan membangun zona industri di kawasan Malang timur itu, Wali Kota Malang Moch Anton menyatakan dukungannya, sebab sampai saat ini kota pendidikan itu belum memiliki zonasi industri .
"Zonasi industri ini nantinya akan sangat membantu para pelaku industri kecil menengah. Namun, saya juga masih akan mempelajari secara detail konsepnya, apalagi kawasan itu nanti juga mampu menyerap tenaga keja yang cukup besar," ujarnya menambahkan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013