Denpasar (ANTARA News) - I Kadek Suardana (57) seniman kontemporer Bali meninggal dunia dalam menjalani perawatan intensif di rumah sakit Guangzhou, China Selasa malam (8/10).
"Penata musik dan penulis dramatari yang sukses memimpin tim kesenian Bali mengadakan lawatan ke berbagai negara itu meninggal akibat menderita penyakit kanker pankreas," kata Gede Aryantha Soetama, keluarga besar almarhum ketika dihubungi di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, jenazah dari suami almarhum Mari Nabeshima asal Jepang itu kini masih berada di China. Pihak keluarga sedang mengurus proses pemulangan jenazah, namun belum diketahui kapan jenazah itu bisa dipulangkan kembali.
Suardana, kakek seorang cucu itu sudah lima kalinya menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sejak dua tahun terakhir.
"Sebelum penyakit kanker pankreas yang dideritanya secara pasti, ayah dari dua putra-putri itu menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Bali, Jakarta, Malaysia dan Singapura," tutur Aryantha Soetama yang pernah mengantar almarhum berobat ke China.
Kadek Suardana dengan diantar keluarga istrinya dari Jepang berangkat ke China pekan lalu, namun ada kabar telah menghembuskan nafas terakhir.
Sosok seniman andal dengan latar belakang kesenian tradisional Bali itu pernah merantau ke Jakarta untuk belajar secara otodidak tentang produksi teater kontemporer.
Almarhum semasa hidupnya bersama I Dewa Gede Palguna, Aryantha Soetama dan Ulf Gadd mendirikan Yayasan Arti tahun 1998.
Lewat yayasan tersebut menggelar berbagai kegiatan seni tingkat lokal, nasional maupun internasional, antara lain Festival Seni Perdamaian (2002), Festival Umbul-Umbul (2004) dan bersama tim mengadakan lawatan ke mancanegara.
Karya seni yang monumental antara lain Gambuh Macbeth (1998), Ritus Legong (2002), Tajen I (2002), Tajen II (2006) dan Sri Tanjung The Seent of Innocence (2009).
Semua karya seni tersebut dilandasi oleh pengembangan nilai-nilai tradisi dalam kesenian Bali yang dikolaborasikan dengan unsur modern.
(I006/O001)
Pewarta: IK Sutika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013