Bandar Seri Begawan (ANTARA News) - Para pemimpin dari 10 negara anggota ASEAN pada Rabu mengatakan blok regional itu akan memperdalam integrasi ekonomi untuk lebih meningkatkan proses pembangunan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC), menurut pernyataan ketua KTT ASEAN ke-23.

Memperhatikan bahwa 79,7 persen dari cetak biru AEC telah diimplementasikan, para pemimpin mengatakan upaya-upaya harus lebih intensif untuk meningkatkan daya saing ASEAN dan terus memperdalam serta memperluas integrasi ekonomi, sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan pada waktu yang tepat, lapor Xinhua.

Para pemimpin menyerukan liberalisasi investasi lebih lanjut dan fasilitasi di wilayah tersebut, menyoroti bidang kerja sama seperti tindakan-tindakan non-tarif dan layanan terintegrasi. Mereka juga menyerukan pengembangan peraturan dan regulasi yang efektif untuk mendorong kawasan itu lebih kompetitif.

Mereka berjanji untuk membangun pasar keuangan terintegrasi yang lebih kuat dan memacu pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut guna memperkuat konektivitas fisik regional, dan mempersempit kesenjangan pembangunan infrastruktur di antara anggota ASEAN, di samping memperkuat jasa maritim dan pengiriman intra-ASEAN .

Mereka menekankan perlunya untuk lebih mengintegrasikan ASEAN dengan perekonomian global, khususnya melalui penerapan kawasan perdagangan bebas ASEAN+1 dan negosiasi untuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional dan persiapan untuk negosiasi Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Hong Kong.

Negara-negara anggota ASEAN juga mempertimbangkan untuk memfasilitasi pergerakan warga negara, pelaku usaha dan wisatawan di kawasan itu untuk melengkapi fasilitasi kerja perdagangan dan investasi. Mereka menegaskan pentingnya meningkatkan literasi keuangan antara orang di wilayah tersebut.

Pernyataan ketua mengatakan para pemimpin berjanji untuk meningkatkan kerja sama energi guna mengatasi tantangan energi dan menjamin pasokan energi yang aman dan dapat diandalkan untuk kawasan. Mereka akan melakukan upaya yang lebih besar untuk menjamin ketahanan pangan regional, yang pemimpin katakan adalah penting untuk keamanan yang lebih luas dari masyarakat.

Para pemimpin juga menyerukan untuk mewujudkan potensi usaha kecil dan menengah guna meningkatkan kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi kawasan dan untuk mendorong pertumbuhan inklusif.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013