Mengingat para pemenang Hadiah Nobel tahun 2013 untuk Fisiologi atau Kedokteran diumumkan pekan ini dan Majelis Nobel belum melakukan klarifikasi mengenai Hadiah untuk Kedokteran tahun 2012 sambil terus mendukung dan mengiklankan sel induk pluripoten palsu, Dr. Xu harus tampil dan memberitahu publik mengapa ia menggugat Majelis Nobel pada tahun 2012 dan mengungkapkan perkembangan gugatan tersebut.
Pada 8 Oktober 2012, Majelis Nobel menganugerahkan Hadiah Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran kepada Shinya Yamanaka dan pakar lain dalam transfer nuklir untuk membuat pluripotensi sel somatik manusia. Dalam siaran pers dan dokumentasi iklan penghargaan itu, Majelis Nobel jelas menyatakan bahwa pemenang hadiah tersebut berhasil mengubah sel somatik menjadi sel induk pluripoten dengan memprogram ulang gen. Namun si pemenang sendiri tidak mengakui telah memproduksi sel induk pluripoten dari sel somatik (sel jaringan), "Penelitian saya saat ini berfokus pada berbagai cara untuk menghasilkan sel yang menyerupai sel induk embrionik dengan memprogram ulang sel somatik, atau kulit. Saya memenangkan Hadiah Nobel tahun 2012 untuk Fisiologi atau Kedokteran atas penemuan saya bahwa sel somatik dewasa dapat diprogram ulang menjadi sel pluripoten," ujar Yamanaka dalam pernyataannya. Di sisi lain, klaim pertama paten aplikasi regenerasi organ tubuh Dr. Xu (US6991813) menunjukkan bahwa sel somatik manusia, yang dibiakkan dalam zat nutrisi regeneratif, dapat diubah secara in situ menjadi sel induk pluripoten (keratin 19 yang mengekspresikan sel induk) serta meregenerasi jaringan dan organ fisiologis secara in situ. Prosedur ini telah dicapai dalam penggunaan pada manusia. Oleh karena itu, Dr. Xu telah menunjukkan bahwa tubuh manusia memiliki potensi regeneratif bawaan untuk mengubah sel somatik menjadi sel induk pluripoten; potensi regeneratif ini tidak dibuat secara artifisial.
(Foto: http://photos.prnewswire.com/prnh/20131009/LA94040)
Pada 3 Desember 2012, Dr. Xu menggugat Majelis Nobel karena laporan yang tidak benar dan menyesatkan dari lembaga tersebut telah merusak reputasi Dr. Xu serta kemampuan patennya untuk dijual. Dr. Xu juga meminta Majelis Nobel untuk mengklarifikasi apakah perubahan potensi regeneratif manusia menjadi sel induk pluripoten merupakan bawaan atau dibuat secara artifisial oleh si pemenang hadiah Nobel. "Karena ini masalah prinsip mengenai keaslian ilmu hayat dan hal ini harus diklarifikasi. Gugatan ini tidak hanya atas judul saya untuk paten, tetapi juga untuk mengungkapkan kebenaran potensi regeneratif manusia atas nama masyarakat," kata Dr. Xu, "Dalam waktu hampir satu tahun setelah saya mengajukan gugatan terhadap Majelis Nobel, mereka belum merespon masalah prinsip ilmiah tersebut. Sebaliknya, mereka telah menunda gugatan itu dengan menghapus kasus tersebut pada pengadilan federal di wilayah yang sama. Sementara itu, mereka membuat video dokumenter yang meliputi perkenalan sel induk pluripoten palsu dan menggunakannya untuk lebih mempromosikan informasi yang menyesatkan di TV. Dalam periode ini, pengacara saya memberitahu tentang undangan Majelis Nobel untuk menghadiri pertemuan guna membahas kemungkinan penyelesaian. Sementara kami akan mempertimbangkan penyelesaian sebagai salah satu opsi, karena kami hanya ingin melindungi hak-hak kami dengan meminta Majelis Nobel mengklarifikasi tentang apakah Yamanaka membuat sel induk pluripoten sungguhan atau sel induk pluripoten palsu; kami tidak berniat merusak reputasi Majelis Nobel, namun pengajuan gugatan adalah satu-satunya cara yang dapat kami tempuh untuk memaksa Majelis Nobel memberikan respon."
Pada 8 Mei 2013, Dr. Xu mengajukan gugatan terhadap Dr. Shinya Yamanaka, salah satu pemenang Hadiah Nobel tahun 2012 untuk Fisiologi atau Kedokteran, karena sel yang dibuat oleh Yamanaka menggunakan metode pemrograman ulang merupakan sel induk pluripoten palsu, sementara Yamanaka yang menamakannya "sel induk pluripoten yang diinduksi -- induced pluripotent stem cell (iPSC)" dalam penelitiannya dan mempromosikan sel induk pluripoten palsu menggunakan nama dan fungsi sel induk pluripoten sungguhan, melakukan penipuan dengan nama iPSC. Oleh karena itu, Dr. Xu menggugat Yamanaka dan meminta Mahkamah memberikan bantuan yang akan mengharuskan Yamanaka berhenti menggunakan istilah sel induk pluripoten sungguhan atau iPSC untuk menggambarkan sel induk pluripoten palsunya. Yamanaka mengakui dalam pernyataannya bahwa "Jika diberikan, bantuan yang bersifat menerangkan dan mengganti kerugian ini akan merusak reputasi saya dalam komunitas ilmiah, mengganggu penelitian kami yang menyelamatkan jiwa, dan melumpuhkan kemampuan kami memperoleh dana untuk penelitian ini. Kerugian terhadap reputasi, kekayaan intelektual, penelitian, dan pendapatan saya tentu akan jauh melampaui $75.000 jika bantuan yang diminta oleh Penggugat diberikan."
Dari sudut pandang Dr. Xu, dengan menggunakan nama sel induk pluripoten baik Majelis Nobel maupun Dr. Yamanaka telah melancarkan iklan palsu. Mereka melakukannya masing-masing untuk meningkatkan prestise hadiah itu dan diuntungkan dari upaya mempopulerkan sel induk pluripoten palsu. Dr. Xu bersikap teguh dalam mengklarifikasi perilaku iklan palsu dan persaingan tak sehat para terdakwa dengan gugatan hukum terus menerus, tak peduli di manapun mereka berada dan berapa banyak kelompok kepentingan yang terlibat, dengan jalan mengembalikan keaslian dan keselamatan masyarakat ilmiah.
Tentang Dr. Rongxiang Xu
Dr. Rongxiang Xu adalah penemu "Ilmu Perbaikan Regeneratif Tubuh Manusia -- Human Body Regenerative Restoration Science" (HBRRS), seorang ahli ilmu hayat terkenal sekaligus dokter dan ketua dewan MEBO International, Perusahaan Manajemen kekayaan intelektual di California dan Beijing yang bertanggung jawab mengelola HBRRS. Dr. Xu juga Anggota tetap Chinese Medical Doctor Association, dan Ketua Kehormatan Chinese Burn Association of the Integration of Traditional and Western Medicine.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Dr. Xu, kunjungi www.mebo-international.com
Kontak:
Jane Westgate: +1-336-209-9276, Jane@westgatecom.com
Cheryl Riley: +1-703-683-1798, cherylrileypr@comcast.net
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013
